Contoh Laporan Progress Pekerjaan Proyek Excel: Panduan Praktis dan Efektif untuk Manajemen Proyek

Daftar Isi

Contoh Laporan Progress Pekerjaan Proyek Excel

Visual Bangunan Garasi & Bengkel untuk Contoh Laporan Progress Pekerjaan Proyek Excel

Laporan progres proyek merupakan dokumen penting dalam manajemen proyek yang berfungsi untuk memantau kemajuan pekerjaan secara efektif. Dalam berbagai industri seperti konstruksi, teknologi informasi (TI), dan manufaktur, laporan progres memainkan peran vital sebagai alat pengawasan formal yang digunakan untuk mencatat aktivitas dan capaian proyek selama periode tertentu. Dokumen ini biasanya mencakup informasi tentang perkembangan fisik maupun keuangan proyek, sehingga seluruh pemangku kepentingan memiliki gambaran yang jelas mengenai status pekerjaan.

Secara umum, laporan progres proyek disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi terkini mengenai capaian pekerjaan serta mengidentifikasi kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek. Dengan demikian, manajer proyek dapat melakukan pemantauan secara rutin dan mengarahkan tim untuk mengambil langkah koreksi jika terdapat penyimpangan dari rencana awal. Hal ini penting dilakukan guna menjaga agar proyek tetap berjalan sesuai target waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.

Salah satu alat yang paling sering digunakan dalam penyusunan laporan progres adalah Microsoft Excel. Aplikasi ini dipilih karena fleksibilitasnya dalam mengelola data numerik, menyusun tabel, serta membuat visualisasi berupa grafik atau diagram. Excel memungkinkan pengguna untuk menyajikan data progres secara dinamis melalui fitur-fitur seperti PivotTable dan Chart. Selain itu, pembuatan bagan Gantt dalam Excel juga membantu dalam menggambarkan jadwal tugas dan progres pekerjaan secara terstruktur.

Laporan progres proyek berbasis Excel memiliki keunggulan dalam hal transparansi dan efisiensi penyampaian data. Dengan penyusunan yang sistematis dan penggunaan format visual yang tepat, laporan ini tidak hanya mudah dipahami oleh tim proyek tetapi juga oleh pemangku kepentingan lainnya, seperti manajer proyek dan investor. Dokumentasi progres yang akurat akan membantu meningkatkan akuntabilitas dan mendukung pengambilan keputusan yang berbasis data.

Secara keseluruhan, penggunaan Contoh Laporan Progress Pekerjaan Proyek Excel menjadi solusi praktis dalam mendokumentasikan dan memantau perkembangan pekerjaan proyek secara efektif dan efisien. Laporan ini tidak hanya berfungsi sebagai media komunikasi formal, tetapi juga sebagai alat strategis dalam memastikan kelancaran proyek serta pencapaian target yang optimal.

Pengertian Laporan Progress Pekerjaan Proyek

Laporan progress pekerjaan proyek merupakan dokumen penting dalam manajemen proyek yang berfungsi sebagai alat komunikasi formal untuk menyajikan informasi mengenai kemajuan pekerjaan pada suatu periode tertentu. Dokumen ini menjadi sarana utama untuk memastikan setiap aktivitas proyek dapat dipantau, dievaluasi, dan dikendalikan secara efektif, terutama dalam konteks penggunaan Excel sebagai media pengelolaan data proyek. Contoh penggunaan Excel dapat berupa grafik Gantt untuk memvisualisasikan jadwal proyek, atau dashboard monitoring untuk menampilkan indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI) secara dinamis.


Secara umum, laporan progress pekerjaan proyek mencakup rincian pekerjaan yang telah diselesaikan, pekerjaan yang sedang berjalan, dan rencana pekerjaan yang akan datang. Informasi tersebut disusun secara terstruktur untuk memudahkan tim proyek dan pemangku kepentingan dalam memahami kondisi terkini proyek dan mengambil langkah strategis sesuai kebutuhan. Penetapan periode laporan secara berkala (harian, mingguan, bulanan) sangat penting untuk memastikan bahwa setiap perubahan kondisi proyek dapat dipantau dan ditindaklanjuti secara efektif.

Elemen-elemen utama dalam laporan progress pekerjaan proyek antara lain:
  1. Informasi Aktivitas Proyek: Menyajikan daftar tugas atau pekerjaan yang telah selesai, sedang berjalan, dan yang akan datang, lengkap dengan persentase penyelesaian. Excel memungkinkan penyajian data tersebut dalam bentuk tabel dan grafik untuk mempermudah pemantauan.
  2. Pemantauan Anggaran: Menyajikan informasi terkait alokasi dana, biaya yang telah digunakan, serta sisa anggaran yang masih tersedia. Fitur SUM, COUNTIF, dan Conditional Formatting dalam Excel dapat digunakan untuk melakukan perhitungan otomatis dan visualisasi anggaran.
  3. Identifikasi Risiko dan Kendala: Mengidentifikasi risiko atau kendala yang berpotensi menghambat pekerjaan proyek, seperti keterlambatan pengiriman material atau kekurangan tenaga kerja. Informasi ini memungkinkan manajer proyek untuk segera melakukan tindakan mitigasi.
  4. Penggunaan Sumber Daya: Menyajikan data mengenai penggunaan tenaga kerja, peralatan, dan material. Excel dapat digunakan untuk menyusun laporan sumber daya secara sistematis, misalnya dengan menggunakan pivot table untuk merangkum data penggunaan sumber daya. Sebagai contoh, pivot table dapat digunakan untuk merangkum jumlah jam kerja tenaga kerja per minggu atau per bulan, sehingga manajemen dapat memantau efektivitas penggunaan sumber daya manusia.
  5. Visualisasi Data: Excel memfasilitasi pembuatan grafik batang, grafik garis, dan tabel pivot untuk memvisualisasikan kemajuan proyek. Fitur ini membantu tim proyek dan pemangku kepentingan untuk memahami data secara lebih intuitif dan informatif.

Selain elemen-elemen tersebut, laporan progress proyek juga berfungsi sebagai basis evaluasi kinerja proyek secara keseluruhan. Misalnya, metode Earned Value Management (EVM) dapat digunakan untuk menganalisis deviasi antara biaya aktual, jadwal, dan capaian pekerjaan, sehingga tim proyek dapat mengidentifikasi apakah proyek berjalan sesuai rencana atau memerlukan tindakan korektif. Manajer proyek dapat menggunakan laporan ini untuk:
  • Mengidentifikasi penyimpangan dari rencana awal: Membandingkan progres aktual dengan baseline proyek guna mendeteksi potensi keterlambatan atau pembengkakan biaya.
  • Mengambil tindakan korektif secara tepat waktu: Jika terdapat kendala atau risiko yang teridentifikasi, laporan progres memungkinkan tim proyek untuk merencanakan tindakan mitigasi secara lebih efektif.
  • Mendorong akuntabilitas dan transparansi: Sebagai dokumen resmi, laporan ini juga berfungsi sebagai bukti tertulis yang dapat diperiksa oleh auditor atau pihak berwenang lainnya.

Dengan demikian, laporan progress pekerjaan proyek tidak hanya berfungsi sebagai dokumen pengawasan, tetapi juga sebagai sumber data penting untuk evaluasi kinerja proyek secara keseluruhan. Pemanfaatan Excel dalam penyusunan laporan ini semakin memperkuat akurasi dan kemudahan penyajian data melalui fitur-fitur otomatisasi dan visualisasi yang tersedia. Beberapa fitur penting lainnya yang dapat digunakan meliputi Slicer untuk memfilter data secara dinamis, Power Query untuk menggabungkan dan mengelola data dari berbagai sumber, serta Power Pivot untuk analisis data tingkat lanjut.

Komponen Utama Laporan Progress Pekerjaan Proyek

Laporan kemajuan proyek merupakan dokumen penting yang menyajikan informasi terkait perkembangan pekerjaan proyek dalam periode tertentu. Secara umum, laporan ini mencakup beberapa elemen utama sebagai berikut:

1. Identifikasi Proyek:

Memuat informasi dasar seperti nama proyek, lokasi pekerjaan, nomor kontrak, periode pelaporan, serta nama penyusun laporan. Identitas proyek harus jelas untuk memastikan laporan tersebut dapat dihubungkan secara akurat dengan proyek terkait. Sebagai contoh, proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta mencantumkan informasi lokasi di Jalan Sudirman, nomor kontrak 123/ABC/2025, periode laporan Januari-Maret 2025, serta nama penyusun laporan, misalnya PT Konstruksi Jaya. Informasi ini biasanya tercantum pada halaman judul laporan, seperti “Lokasi Pekerjaan”, “Nomor Kontrak”, dan “Periode Laporan”.

2. Jadwal dan Sasaran Pekerjaan:

Rincian jadwal pekerjaan beserta sasaran proyek disajikan secara terstruktur menggunakan work breakdown structure (WBS). Jadwal ini mencakup daftar tugas utama, tanggal mulai dan selesai setiap tugas, durasi pekerjaan, serta ketergantungan antar tugas. Sebagai contoh, proyek pembangunan gedung bertingkat dapat disajikan dalam bagan Gantt sederhana yang menunjukkan tugas seperti penggalian pondasi, pengecoran struktur, dan pemasangan rangka atap beserta jadwal pelaksanaannya. Visualisasi ini membantu tim proyek memahami urutan tugas secara kronologis dan mengidentifikasi potensi keterlambatan sejak dini.

3. Ringkasan Proyek:

Bagian ini berisi gambaran umum terkait status keseluruhan proyek. Termasuk di dalamnya adalah ringkasan progres fisik dan keuangan, serta perbandingan antara rencana dan realisasi. Data-data yang ditampilkan mencakup persentase penyelesaian pekerjaan, deviasi waktu, dan anggaran. Ringkasan proyek ini membantu pihak manajemen untuk memahami secara keseluruhan perkembangan proyek dan mengambil langkah strategis bila terjadi penyimpangan.

4. Progres Fisik Pekerjaan:

Komponen ini menjelaskan hasil pekerjaan yang telah dicapai dalam periode tertentu (harian, mingguan, bulanan). Data yang disajikan berupa volume pekerjaan, persentase penyelesaian, serta bobot kemajuan dibandingkan rencana. Misalnya, laporan harian akan mencantumkan jenis pekerjaan dan kuantitas pekerjaan yang diselesaikan, sedangkan laporan bulanan berfokus pada akumulasi progres fisik hingga akhir bulan. Untuk memperjelas penyajian data, pertimbangkan untuk menambahkan tabel sederhana yang menunjukkan perbandingan antara rencana dan realisasi pekerjaan, misalnya:

Tugas Rencana (m2) Realisasi (m2) Persentase (%)
Penggalian 500 450 90%
Pengecoran 300 320 107%
Pemasangan Atap 200 180 90%

Tabel tersebut membantu manajemen dalam memonitor perkembangan pekerjaan secara sistematis dan mendeteksi deviasi lebih awal.

5. Penggunaan Sumber Daya:

Bagian ini mencatat data penggunaan sumber daya proyek, meliputi tenaga kerja (jumlah pekerja, divisi tugas), bahan/material (jenis dan kuantitas), serta peralatan/mesin yang digunakan. Evaluasi efisiensi penggunaan sumber daya dapat dilakukan dengan membandingkan penggunaan aktual terhadap rencana semula. Misalnya, laporan dapat mencantumkan jam kerja yang terserap, volume material yang telah digunakan, serta produktivitas tenaga kerja.

6. Analisis Masalah dan Tindakan Korektif:

Mengidentifikasi permasalahan yang muncul selama pelaksanaan proyek, seperti keterlambatan pengiriman bahan, cuaca buruk, atau kendala teknis lainnya. Sebagai contoh, jika terjadi keterlambatan pengiriman bahan beton untuk pengecoran lantai 2 gedung bertingkat, tindakan korektif yang dapat dilakukan adalah melakukan penjadwalan ulang pengecoran, menghubungi pemasok alternatif, atau menggunakan material substitusi yang telah disetujui oleh pengawas proyek. Selain itu, bagian ini juga memuat langkah-langkah korektif lainnya yang telah atau akan diambil oleh tim proyek untuk mengatasi kendala tersebut. Komponen ini juga dapat menyertakan status perubahan kontrak dan laporan keterlambatan.

7. Metode Pelaporan (Format Excel):

  • Dalam konteks laporan berbasis Excel, format pelaporan umumnya disajikan dalam bentuk tabel terstruktur dengan rumus otomatis untuk perhitungan total, persentase, dan analisis data. Penggunaan PivotTable dan grafik (seperti diagram batang atau lingkaran) memudahkan visualisasi data dan penyajian informasi secara komprehensif.
  • Langkah-langkah Dasar Membuat PivotTable di Excel:
    1. Pastikan data tersusun dalam bentuk tabel dengan judul kolom yang jelas.
    2. Pilih seluruh data, lalu klik Insert > PivotTable.
    3. Tentukan lokasi PivotTable (lembar kerja baru atau lembar kerja yang ada).
    4. Di panel PivotTable Field List, pilih kolom data untuk dimasukkan ke dalam PivotTable (misalnya, "Tugas", "Rencana (m2)", "Realisasi (m2)").
    5. Seret kolom ke area Rows, Columns, dan Values sesuai kebutuhan.
    6. Gunakan fungsi Summarize Values By untuk menghitung total, rata-rata, atau persentase.
    7. Gunakan PivotChart untuk membuat visualisasi data dari PivotTable.
  • Langkah-langkah dasar tersebut memudahkan pemula untuk langsung mengimplementasikan metode pelaporan berbasis Excel dan meningkatkan efektivitas analisis data proyek.

8. Jadwal Laporan Berkala:

Untuk memastikan pengawasan proyek yang efektif, laporan progres disusun secara berkala. Misalnya, laporan harian oleh pelaksana lapangan, laporan mingguan setiap Senin, dan laporan bulanan pada sekitar tanggal 10 bulan berikutnya. Frekuensi laporan ini memungkinkan pemantauan berkelanjutan terhadap kemajuan pekerjaan dan pengambilan keputusan yang lebih cepat jika terjadi deviasi dari rencana.

Keseluruhan komponen tersebut harus disusun secara terstruktur agar laporan progres pekerjaan proyek dapat menjadi alat kontrol yang efektif dan informatif bagi seluruh pemangku kepentingan. Penggunaan Excel sebagai media pelaporan memberikan fleksibilitas dalam pengolahan data, perhitungan otomatis, serta penyajian visual yang jelas dan mudah dipahami.

Contoh Laporan Proyek per Sektor

1. Konstruksi (Proyek Sipil)

Laporan proyek konstruksi biasanya disusun secara berkala (harian, mingguan, bulanan) dengan kolom-kolom spesifik. Misalnya, laporan harian mencantumkan identitas proyek (nama perusahaan, lokasi, manajer, tanggal) dan detail kegiatan hari itu: cuaca, jumlah tenaga kerja hadir, material masuk dan terpakai, jenis alat berat, serta pekerjaan yang dikerjakan. Laporan mingguan merangkum hasil kerja satu minggu (bobot dan volume RAB per pekerjaan, progres kumulatif dalam persen). Sementara itu, laporan bulanan adalah yang paling komprehensif: mencakup data umum proyek (nama kontraktor, durasi kontrak, lokasi dengan peta, daftar personel dan peralatan), serta ringkasan progres fisik dan finansial bulanan. Laporan progres fisik bulanan juga wajib membandingkan realisasi dengan jadwal semula sebagai bahan tindakan korektif.

2. Teknologi Informasi (TI)

Proyek TI (misal pengembangan perangkat lunak atau sistem) umumnya menggunakan laporan status berbasis agile atau sprint. Isi tipikal meliputi ringkasan pencapaian sprint (pekerjaan selesai vs target), backlog yang tertunda, masalah/bug, dan rencana sprint berikutnya. Laporan juga memuat KPI TI seperti kemajuan tugas, kualitas, anggaran, dan jadwal proyek. Banyak tim TI menggunakan alat bantu (Microsoft Project, Jira, Trello, dsb.) untuk mencatat tugas dan menghasilkan grafik kemajuan (misalnya Gantt chart atau burndown chart). Praktik umum adalah melakukan rapat status rutin (harian atau mingguan) dan mengemasnya dalam dokumen Excel ringkas yang mencantumkan summary, masalah/risiko utama, dan metrik performa (misal persentase tuntas tiap fitur). Misalnya, template mingguan sering berisi kolom ringkasan tugas, anggaran, jadwal, sumber daya, dan kendala proyek.

3. Manufaktur

Di industri manufaktur, laporan sering terintegrasi dengan penjadwalan produksi dan manajemen rantai pasok. Excel digunakan untuk Production Schedule dan Gantt chart yang merinci tahapan proses produksi. Contohnya, template jadwal produksi mencakup status pesanan, jenis produk, jumlah, serta tanggal pengiriman dan persediaan bahan. Bagan Gantt digunakan untuk memvisualisasi durasi setiap tugas produksi secara berurutan. Tabel produksi dan inventory (persediaan material/komponen) juga lazim dibuat dalam Excel untuk melacak stok dan kebutuhan bahan baku. Semua template tersebut membantu mengawasi pencapaian target dan memperkirakan penyelesaiannya.


Dashboard sebagai contoh visual format laporan bulanan merupakan elemen penting dalam berbagai sektor untuk menyajikan informasi proyek secara ringkas dan sistematis. Format ini biasanya mencakup ringkasan status proyek (misalnya, on track), milestone yang telah dicapai, serta aktivitas dan tugas yang diselesaikan selama periode laporan. Selain itu, timeline progres visual digunakan untuk memetakan perkembangan proyek dari waktu ke waktu, sehingga memudahkan pemantauan kinerja dan identifikasi potensi isu atau keterlambatan. Dengan format template laporan status proyek bulanan yang terstruktur, semua pemangku kepentingan dapat memperoleh gambaran menyeluruh tentang kemajuan proyek secara efektif.

Tabel di bawah merangkum beberapa contoh format laporan dan elemen kunci yang biasa digunakan pada setiap sektor:

Jenis Laporan / Template Sektor / Kegunaan Elemen Utama (Contoh)
Laporan Harian (Daily Report) Konstruksi Identitas proyek, cuaca, tenaga kerja hadir, material masuk/terpakai, alat berat, pekerjaan hari ini, tanda tangan.
Laporan Mingguan Konstruksi; TI Ringkasan kemajuan harian, volume pekerjaan minggu lalu/ini, bobot progres (%), masalah utama.
Laporan Bulanan Konstruksi Data proyek (kontraktor, waktu, lokasi/sketsa, staf, alat), ringkasan progres fisik & keuangan bulanan.
Project Status Report Umum (PM, Vendor) Indikator utama (jadwal, biaya, lingkup, risiko), progres aktivitas, issue dan action items.
Weekly Status Report (Excel) TI; Tim Proyek Umum Ringkasan mingguan, update anggaran/jadwal/sumber daya/risiko, dan timeline milestone.
Production Schedule Manufaktur Jadwal produksi, status pesanan, variasi produk, jumlah, stok awal/akhir, tanggal pengiriman.
Milestone Progress Report Infrastruktur / Publik (USA) Status keseluruhan (scope, anggaran, jadwal), aktivitas kunci triwulanan, isu signifikan, daftar milestone dan pencapaian.

Praktik Terbaik Internasional

Sejumlah standar dan organisasi internasional memberikan panduan pelaporan proyek:

Project Management Institute (PMI)

PMBOK Guide menekankan pentingnya status report rutin untuk mengomunikasikan kesehatan proyek (waktu, biaya, lingkup, risiko). Laporan harus disesuaikan dengan kebutuhan pemangku kepentingan: satu format ringkasan (dashboard) untuk manajemen atas, dan laporan rinci untuk tim pelaksana. Menurut praktik PMI, isi laporan efektif mencakup indikator performa utama, milestone, kendala, serta rencana tindak lanjut. Panghasilan umpan balik tim dan review bersama sebelum disebarkan juga dianjurkan agar laporan akurat dan komunikatif.

PRINCE2 (UK)

Metodologi proyek populer di Inggris mengatur jenis-jenis laporan: misalnya Highlight Report yang disusun Manajer Proyek untuk tim pengarah proyek, memuat status tahap saat ini, permintaan perubahan, masalah/risiko, dan pembelajaran (lessons learned). Laporan End Stage (akhir fase) mencakup ringkasan progres sampai saat itu, kondisi keuangan vs rencana, dan rekomendasi keputusan untuk fase selanjutnya. Pendekatan ini menekankan kontrol manajemen yang sistematis dan dokumentasi lengkap.

ISO dan Standar Lainnya

ISO 21500 (guidance manajemen proyek internasional) menekankan monitoring & controlling: tujuan utamanya adalah mengidentifikasi deviasi dari perencanaan awal (scope, jadwal, biaya) agar dapat dilakukan tindakan korektif. Meskipun ISO tidak menyediakan format baku, prinsipnya adalah reporting yang jelas, data berdasarkan fakta, dan dokumentasi perubahan. Demikian pula ISO 9001 dan ISO 10006 (manajemen mutu proyek) mendorong pencatatan pelaksanaan kegiatan, serta perbandingan realisasi dengan rencana.

Praktik Pemerintah Indonesia (PUPR)

Kementerian PUPR (Direktorat Jenderal Bina Marga) mengeluarkan SOP pelaporan konstruksi yang baku. Misalnya, laporan mingguan harus berisi ringkasan laporan harian dan hasil kemajuan fisik mingguan. Laporan bulanan menggabungkan ringkasan mingguan dan progres fisik bulanan. PUPR juga menekankan bahwa laporan progres fisik merupakan “investasi” pemerintah yang wajib dilaporkan dari aspek fisik dan keuangan tiap periode. Konten wajib lain adalah dokumentasi foto, hingga perbandingan progres aktual dengan jadwal kontrak untuk mengantisipasi keterlambatan.

Praktik Pemerintah AS

Departemen Perhubungan AS (DOT) menyediakan template pelaporan kemajuan (contoh program SMART Grants) yang komprehensif. Laporan triwulanan wajib menguraikan overall status proyek (scope, schedule, budget), aktivitas penting dan capaian, isu besar yang belum terselesaikan, serta daftar milestone utama dengan tanggal perencanaan dan aktual. Pendekatan ini juga menyoroti pembaruan berkala data milestone untuk seluruh rentang proyek, bukan hanya periode laporan.

Secara umum, praktik terbaik pelaporan proyek mencakup:
  1. Frekuensi teratur (harian/mingguan/bulanan) sesuai kebutuhan proyek.
  2. Kelengkapan data: mencakup status waktu, biaya, lingkup, serta isu/risiko.
  3. Visualisasi: penggunaan grafik (Gantt, chart burn-down/​burn-up, dashboard) agar kemajuan mudah dipahami.
  4. Fokus audiens: ringkas untuk pimpinan, rinci untuk pelaksana.
  5. Standarisasi format: banyak organisasi memiliki template baku (misal DOT, PMI, PUPR) untuk konsistensi.

Daftar Contoh Laporan Progres Pekerjaan Proyek Konstruksi

1. Persiapan Pekerjaan Proyek

Persiapan pekerjaan proyek konstruksi merupakan langkah awal yang penting untuk memastikan seluruh proses pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Pada tahap ini, sejumlah dokumen dan checklist disiapkan untuk memantau dan mengontrol pekerjaan proyek secara efektif. Berikut adalah elemen utama yang perlu disiapkan dalam persiapan pekerjaan proyek:

Data Budget Final

  • Capex: Perencanaan anggaran untuk pengeluaran modal proyek.
  • Pemeliharaan Bangunan (OH): Estimasi biaya pemeliharaan bangunan selama masa proyek.
  • Budget Final Bangunan Perumahan: Alokasi anggaran spesifik untuk pekerjaan bangunan perumahan.
  • Budget Final Bangunan Jembatan, Box Culvert, Gorong-gorong, dan Titi Panen Beton: Perhitungan anggaran untuk pekerjaan infrastruktur.

Dokumen Perizinan dan Surat Menyurat

  • Surat Penawaran Pekerjaan Proyek
  • Surat Persetujuan LoA dan SPK
  • Surat Izin Pelaksanaan Pekerjaan Proyek
    • Form Persetujuan Pelaksanaan Pekerjaan

Rambu dan Tanda Peringatan Proyek

  • Rambu hati-hati ada Pekerjaan Proyek
  • Rambu Pekerjaan Proyek

Form Checklist Pekerjaan Proyek Excel

Checklist pekerjaan proyek sangat penting untuk memastikan setiap elemen pekerjaan telah dilaksanakan sesuai spesifikasi. Checklist ini terbagi dalam beberapa kategori pekerjaan sebagai berikut:

Checklist Pekerjaan Bangunan Perumahan:
  • Pondasi Batu kali
  • Beton (perumahan)
  • Dinding
  • Rangka baja ringan
  • Kusen dan Pintu
  • Plafond
  • Lantai dan keramik
  • Pengecatan
  • Sanitair (Air Bersih)
  • Septictank
  • Instalasi listrik

Checklist Pengawasan Box Culvert, Jembatan, Titi Panen, Slab Beton:
  • Box Culvert
  • Abutment Jembatan
  • Jembatan Slab Beton
  • Plat Lantai Jembatan Beton
  • Titi Panen Beton
  • Gorong-gorong

Checklist Pengawasan Erection Pekerjaan Baja:
  • Struktur Wall Frame Prefab KMP & Panca
  • Steel Structure Gudang 20 x 40 m
  • Erection Menara Api
  • Erection Jembatan Rangka Batang
  • Erection Jembatan Girder

2. Pelaksanaan Pekerjaan Proyek

Pada tahap pelaksanaan, laporan progres pekerjaan proyek digunakan untuk memantau kemajuan pekerjaan berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan. Laporan ini disusun secara berkala (harian, mingguan, bulanan) dan mencakup berbagai aspek proyek. Berikut adalah komponen utama laporan pelaksanaan pekerjaan proyek:

Contoh Schedule Pekerjaan Proyek

Time Schedule Proyek terhadap S Curve/Kurva S

Contoh Laporan Progress Pekerjaan Proyek Excel:

  • Dashboard: Progress Report Infrastruktur
  • Master Monthly Report - Program Infrastruktur
  • Konsolidasi data progres
  • Problem Solusi
  • Performance Kontraktor
  • Carry Over Budget
  • Outstanding Budget

Monitoring dan Evaluasi Proyek:

  • Daftar Sampel Data Hasil Tes Kubus Beton
  • Monitoring K3 (HSE)
  • Monitoring Curah Hujan
  • Monitoring Tenaga Kerja
  • Monitoring Material Kontraktor dan Swakelola
  • Monitoring Alat Kerja Kontraktor dan Swakelola
  • Monitoring Stock Material Swakelola
  • Penyelesaian Pembangunan
  • Monitoring LoA dan SPK Pusat dan Lokal

Manpower Progress:

  • Penyelesaian pekerjaan sesuai Scope Asisten Manager dan Site Manager

Laporan Harian dan Mingguan:

  • Weekly Report
  • Daily Report
    • Laporan Harian Proyek Infrastruktur
      Contoh Daily Report yang telah diisi
      Time Schedule Proyek dan Problem Solusi Pembangunan Jembatan Komposit PT.Agrabudi Jalan Berdikari
      Dokumentasi Proyek Pembangunan Jembatan saat Proses Pabrikasi Pembesian

3. Dokumentasi dan Administrasi Pekerjaan Proyek

Dokumentasi dan administrasi pekerjaan proyek menjadi aspek penting untuk memastikan seluruh kegiatan proyek tercatat dan terdokumentasi dengan baik. Berikut adalah daftar dokumen administrasi yang harus dipersiapkan:

Surat Pemberitahuan Pekerjaan Proyek:

  • Memorandum terkait perubahan pekerjaan (Variation Order / Additional Approval Form)
  • VO Kerja Tambah atau Kurang
  • VO Perbaikan Pekerjaan Bangunan
  • VO Perubahan Volume Pekerjaan

Surat Exsternal:

  • Surat Pernyataan Kesepakatan VO Kurang

Berita Acara Pekerjaan Proyek:

  • Berita Acara Serah Terima Tapak Bangunan
    • BAST Tapak CV KMB.14.017-BGN
      Foto Tapak - Data Pendukung BAST Tapak CV KMB.14.017-BGN
      Layout Tapak - Data Pendukung BAST Tapak CV KMB.14.017-BGN
  • Berita Acara Serah Terima Lokasi Pekerjaan
    • BAST Tapak SMGE S-SNKE CV.Rafvly SMGEEST052017008-Slab Beton 5m
      BAST Tapak SPNA CV.Rahmi CV.Rahmi SPNAJKTO0517011-Gorong2 60cm 80cm
  • Surat Teguran
    • Surat Teguran dan Instruksi Kerja CV. Rahmi SPNE Infrastructure Division Page 1 of 2
      Surat Teguran dan Instruksi Kerja CV. Rahmi SPNE Infrastructure Division Page 2 of 2
  • Surat Peringatan 1 dan 2
    • Surat Peringatan 1 PT.BBPS Pekerjaan Airstrip
      Surat Peringatan 2 PT.BBPS Pekerjaan Airstrip
  • Surat Putus Kontrak
    • Surat Putus Kontrak dari CEO untuk PT.RRU 125-ESS-EXT-PSM6-06-09  230609
      Surat Putus Kontrak dari Direktur PT.GJM SPK SNKE.JKTO.12.11.006.BGN

Berita Acara Selesai Pekerjaan Proyek:

  • Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan Proyek

Tagihan Kerja dan BAPP (Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan):

  • Tagihan Kerja
  • Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
  • Data Hasil Tes Kubus Beton
  • Tagihan Retensi
  • Invoice
  • Faktur Pajak

Contoh BAST Pekerjaan Proyek:

  • Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Proyek Sederhana Tahap 1
  • Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Proyek Tahap 2

Rekomendasi Praktis untuk Optimalisasi Penggunaan Excel dalam Laporan Progres Proyek

Dalam industri konstruksi, laporan progres proyek berbasis Excel berfungsi sebagai alat pengawasan yang esensial untuk memastikan seluruh pihak terkait mendapatkan informasi terkini tentang status pekerjaan. Berikut adalah rekomendasi praktis untuk mengoptimalkan penggunaan Excel dalam penyusunan laporan progres proyek:

1. Penjadwalan Laporan Berkala:

  • Frekuensi Pelaporan:
    • Tentukan jadwal pelaporan yang konsisten (harian, mingguan, bulanan) sesuai kebutuhan proyek.
    • Pada proyek konstruksi berskala besar, laporan harian diperlukan untuk mendeteksi keterlambatan dan penyimpangan sejak dini.
    • Laporan mingguan memberikan rangkuman kemajuan pekerjaan, sedangkan laporan bulanan berfungsi sebagai evaluasi keseluruhan proyek.
  • Contoh Implementasi:
    • Template laporan harian: Tabel berisi kolom Tanggal, Cuaca, Jumlah Tenaga Kerja, Material Masuk/Terpakai, Jenis Pekerjaan, dan Keterangan.
    • Template laporan mingguan: Rekapitulasi pekerjaan berdasarkan Volume, Biaya, dan Durasi per aktivitas.

2. Penggunaan Template Standar:

  • Manfaat Template Terstandarisasi:
    • Mengurangi risiko kesalahan data akibat format laporan yang tidak konsisten.
    • Memudahkan perbandingan data antar periode waktu, seperti perbandingan progres mingguan atau bulanan.
  • Struktur Template Excel:
    • Header: Nama Proyek, Tanggal, Nama Penyusun, dan Periode Pelaporan.
    • Kolom Utama: Identifikasi Pekerjaan, Rencana Pekerjaan, Realisasi Pekerjaan, Deviasi, dan Keterangan.
    • Footer: Tanda tangan penyusun laporan dan manajer proyek, serta catatan penting terkait progres.

3. Penerapan Rumus dan Fungsi Excel:

  • Rumus Dasar yang Disarankan:
    • =SUM() untuk menjumlahkan total biaya atau durasi pekerjaan.
    • =SUMIF() untuk menghitung biaya tertentu berdasarkan kriteria spesifik (misalnya, biaya material tertentu).
    • =AVERAGE() untuk menghitung rata-rata penggunaan tenaga kerja per hari.
    • =TODAY() untuk menampilkan tanggal aktual laporan secara otomatis.
  • Fitur Conditional Formatting:
    • Menyorot tugas yang terlambat dengan warna merah (=TODAY() > Tanggal Selesai).
    • Membedakan pekerjaan yang telah selesai dengan warna hijau (=Status = "Selesai").

4. Manajemen Waktu dan Jadwal Proyek:

  • Menghitung Selisih Waktu:
    • Gunakan rumus =DATEDIF(Tanggal Mulai, Tanggal Selesai, "d") untuk menghitung durasi pekerjaan dalam hari.
    • Menghitung keterlambatan dengan =TODAY() - Tanggal Selesai.
  • Contoh Implementasi:
    • Tabel waktu tugas: Kolom berisi ID Tugas, Tanggal Mulai, Tanggal Selesai, Durasi, dan Status.
    • Visualisasi menggunakan Gantt Chart untuk memantau jadwal pekerjaan.

5. Analisis Data dengan PivotTable dan Grafik Interaktif:

  • Penggunaan PivotTable:
    • Meringkas data pekerjaan berdasarkan kategori pekerjaan, tanggal, atau progres.
    • Menghasilkan laporan per minggu atau per bulan dengan menggunakan filter waktu.
  • PivotChart untuk Visualisasi:
    • Grafik tren biaya: Menampilkan biaya aktual per minggu/bulan.
    • Histogram progres pekerjaan: Memonitor persentase penyelesaian pekerjaan terhadap rencana awal.

6. Validasi dan Verifikasi Data:

  • Pencegahan Kesalahan Input:
    • Terapkan fitur Data Validation untuk membatasi input pada kolom tertentu. Misalnya, kolom persentase hanya menerima angka 0-100.
    • Verifikasi formula menggunakan fitur Trace Precedents/Dependents untuk memastikan akurasi perhitungan.
  • Contoh Implementasi:
    • Menambahkan peringatan pada sel yang tidak sesuai standar (=IF(Persentase < 0, "Error", "OK")).

7. Backup dan Keamanan Data:

  • Pentingnya Cadangan Data:
    • Simpan salinan laporan setiap akhir periode (harian, mingguan, bulanan) untuk mencegah kehilangan data akibat kesalahan teknis atau human error.
    • Gunakan sistem penyimpanan cloud (misalnya, Google Drive atau OneDrive) untuk menghindari risiko kerusakan file lokal.

8. Peningkatan Kapabilitas Tim:

  • Pelatihan Excel:
    • Berikan pelatihan dasar Excel kepada tim proyek untuk memastikan mereka memahami penggunaan rumus, grafik, dan PivotTable.
    • Jadwalkan sesi evaluasi rutin untuk memastikan penerapan Excel telah berjalan efektif.

Laporan progres pekerjaan proyek berbasis Excel berfungsi sebagai alat pengawasan yang esensial dalam manajemen proyek konstruksi. Contoh laporan progress pekerjaan proyek Excel tidak hanya sekadar dokumen monitoring, tetapi juga instrumen manajemen yang efektif untuk mengontrol durasi pekerjaan, penggunaan sumber daya, dan biaya proyek. Dengan menggunakan template standar, rumus otomatis, grafik interaktif, dan PivotTable, laporan proyek dapat disusun lebih terstruktur, akurat, dan informatif. Selain itu, pelatihan Excel bagi tim proyek menjadi langkah penting untuk meningkatkan keterampilan teknis mereka dalam penyusunan laporan yang efektif. Pada akhirnya, optimalisasi penggunaan Excel dalam penyusunan contoh laporan progress pekerjaan proyek Excel akan memperkuat pengawasan proyek, mempercepat pengambilan keputusan, dan meminimalkan risiko penyimpangan terhadap rencana awal.
Tito Reista
Tito Reista An experienced Engineering expert with deep expertise in design, analysis, and innovative technical solutions for various engineering projects.

Posting Komentar