Gambar Desain Rumah DWG

Table of Contents

Gambar Desain Rumah DWG

Gambar Denah Bangunan Rumah

Gambar desain rumah adalah dokumen grafis teknis yang menampilkan gagasan arsitektural secara terstruktur, mencakup denah, tampak, potongan, dan detail-detail konstruktif yang menjelaskan hubungan ruang, orientasi bangunan, elemen struktural, serta aspek estetika desain hunian. Dalam praktik perencanaan arsitektur, gambar desain rumah berfungsi sebagai bahasa universal yang digunakan untuk mengomunikasikan konsep perancangan kepada semua pihak terlibat: klien, arsitek, drafter, konsultan struktur, kontraktor, dan regulator perizinan.

Gambar desain rumah tidak hanya berperan sebagai media visualisasi ide, tetapi juga sebagai dokumen hukum dan teknis yang mendasari pelaksanaan pembangunan rumah tinggal. Tanpa gambar yang dibuat secara sistematis, risiko kegagalan konstruksi meningkat akibat potensi salah tafsir, ketidaksesuaian ukuran, dan kesalahan teknis lainnya.

1.1 Definisi Gambar Desain Rumah

Gambar desain rumah dapat diartikan sebagai representasi dua dimensi (2D) atau tiga dimensi (3D) dari rancangan rumah tinggal, yang berisi:
  • Denah: menampilkan tata letak ruang, ukuran, fungsi, dan sirkulasi.
  • Tampak: menampilkan wajah bangunan dari berbagai sisi, memberikan informasi estetika dan proporsi.
  • Potongan: menunjukkan hubungan vertikal ruang, tinggi lantai, detail struktur, dan ventilasi.
  • Detail Arsitektural: memperlihatkan sambungan material, detail kusen, tangga, dan elemen konstruktif lain.

Dalam standar praktik arsitektur, gambar desain rumah minimal memuat elemen denah, tampak, dan potongan sebagai syarat dasar perizinan dan pelaksanaan konstruksi.

Gambar Tampak Depan Belakang Rumah

1.2 Tujuan Gambar Desain Rumah

Gambar desain rumah memiliki tujuan utama:
  • Visualisasi desain: menggambarkan wujud akhir rumah secara presisi sebelum dibangun.
  • Dokumentasi teknis: menyediakan informasi ukuran, bahan, dan metode konstruksi sesuai standar.
  • Koordinasi lintas profesi: menjadi acuan bagi tim arsitek, struktur, MEP, interior, hingga kontraktor.
  • Dasar perizinan: digunakan untuk pengajuan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) atau PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) sesuai regulasi pemerintah.
  • Kontrol kualitas pembangunan: memudahkan pengawasan agar konstruksi sesuai rancangan.

1.3 Dampak Gambar yang Baik Terhadap Proses Pembangunan

Keberhasilan proyek rumah tinggal sangat ditentukan oleh ketepatan gambar desain rumah yang digunakan. Gambar yang dibuat detail, akurat, dan mengikuti standar akan memberikan dampak positif seperti:
  • Efisiensi biaya dan waktu: mengurangi risiko pekerjaan bongkar pasang akibat kesalahan desain.
  • Kenyamanan penghuni: memastikan tata letak ruang yang ergonomis, ventilasi silang, dan pencahayaan alami optimal.
  • Keamanan struktur: menjamin kesesuaian desain dengan standar teknis dan ketentuan beban bangunan.
  • Nilai estetika: menghasilkan rumah dengan proporsi, komposisi, dan harmoni bentuk yang sesuai harapan klien.

1.4 Peran Gambar Desain Rumah Sebagai Dokumen Hukum

Dalam prosedur perizinan mendirikan bangunan, gambar desain rumah menjadi dokumen yang diverifikasi oleh otoritas setempat. Gambar ini harus memenuhi standar minimum sesuai SNI, ketentuan IMB/PBG, serta peraturan daerah (RDTR/RTRW). Kelengkapan gambar menjadi dasar penerbitan izin sekaligus menjadi kontrak teknis antara pemilik rumah dengan penyedia jasa desain atau kontraktor.

Gambar Tampak Kanan Kiri Rumah

Jenis-Jenis Gambar Desain Rumah

Dalam proses perencanaan arsitektur rumah tinggal, gambar desain terdiri dari berbagai jenis yang masing-masing memiliki fungsi spesifik. Jenis-jenis gambar ini tersusun secara sistematis untuk menggambarkan keseluruhan rancangan bangunan dari berbagai sudut pandang, baik secara horizontal, vertikal, maupun pada detail terkecil. Kombinasi dari seluruh jenis gambar ini akan membentuk paket gambar arsitektur lengkap yang siap digunakan untuk keperluan presentasi, perizinan, maupun pelaksanaan konstruksi.

2.1 Gambar Denah (Floor Plan)

Denah adalah representasi horizontal bangunan yang diambil pada ketinggian tertentu (biasanya ±1.00 meter dari lantai jadi). Denah menampilkan tata letak ruang-ruang di dalam rumah secara menyeluruh, termasuk:
  • Fungsi dan nama ruangan (misalnya ruang tamu, dapur, kamar tidur)
  • Dimensi panjang dan lebar ruangan
  • Ketebalan dinding dan partisi
  • Bukaan (pintu dan jendela)
  • Arah bukaan daun pintu
  • Sirkulasi antar ruang

Denah merupakan gambar paling dasar dan wajib dalam setiap paket gambar arsitektur karena berfungsi sebagai peta navigasi utama bangunan.

2.2 Gambar Tampak (Elevation)

Tampak adalah gambar vertikal yang menunjukkan wajah atau sisi luar bangunan dari berbagai arah:
  • Tampak Depan (Front Elevation)
  • Tampak Belakang (Rear Elevation)
  • Tampak Samping Kanan dan Kiri (Side Elevation)

Tampak berfungsi untuk:
  • Menunjukkan bentuk fasad, proporsi, dan estetika bangunan
  • Menyajikan ketinggian lantai, posisi atap, ornamen, dan material finishing
  • Memberikan informasi ketinggian elemen arsitektural seperti jendela, pintu, dan dinding luar

Tampak sangat penting dalam penilaian estetika rumah serta untuk penyesuaian dengan ketentuan tata bangunan lokal seperti GSB (garis sempadan bangunan).

2.3 Gambar Potongan (Section)

Potongan adalah gambar vertikal yang seolah “mengiris” bangunan untuk memperlihatkan hubungan antar lantai, tinggi ruang, struktur atap, plafon, tangga, serta komponen internal lainnya. Potongan dibagi menjadi:
  • Potongan Melintang (Cross Section)
  • Potongan Membujur (Longitudinal Section)

Fungsi gambar potongan antara lain:
  • Menjelaskan dimensi vertikal dan hubungan ruang atas-bawah
  • Menunjukkan tebal lantai, tinggi langit-langit, dan jenis struktur atap
  • Memberikan informasi terkait sistem drainase atap, perbedaan level lantai, dan bukaan vertikal

2.4 Gambar Perspektif (3D Rendering atau Isometrik)

Gambar perspektif digunakan untuk visualisasi tiga dimensi dari desain rumah. Biasanya dibuat menggunakan perangkat lunak pemodelan seperti SketchUp, Revit, atau Lumion. Fungsi utamanya adalah:
  • Membantu klien memahami desain dengan lebih realistis
  • Menunjukkan harmoni bentuk, warna, dan tekstur material
  • Menyajikan simulasi pencahayaan alami dan bayangan

Perspektif sering digunakan dalam tahap presentasi atau promosi, namun kini juga dimasukkan dalam dokumen pendukung teknis agar kontraktor memiliki gambaran visual yang utuh.

2.5 Gambar Detail Arsitektur

Gambar detail memperlihatkan sambungan-sambungan penting dalam konstruksi, seperti:
  • Sambungan dinding dengan kolom
  • Rangka atap dengan ring balok
  • Detail pintu, jendela, plafon, tangga, dan pondasi
  • Sistem lantai, waterproofing, dan pertemuan antar material

Detail ini umumnya digambar dengan skala besar (1:10, 1:5, atau 1:2) agar informasi teknis dapat terbaca secara akurat oleh pelaksana lapangan.

2.6 Gambar Site Plan (Denah Tapak)

Site plan menunjukkan posisi bangunan di atas lahan, lengkap dengan:
  • Arah utara
  • Garis sempadan
  • Drainase dan saluran air
  • Jalur kendaraan dan akses masuk
  • Lanskap, taman, pagar, dan pohon

Gambar ini penting untuk memastikan bangunan sesuai peraturan zonasi, KDB (Koefisien Dasar Bangunan), dan KLB (Koefisien Lantai Bangunan).

2.7 Gambar Utilitas dan Sistem Pendukung

Meskipun bukan bagian utama gambar arsitektur, dalam proyek rumah tinggal yang lebih kompleks sering disertakan gambar tambahan seperti:
  • Gambar listrik (penempatan stop kontak, saklar, jalur kabel)
  • Gambar air bersih dan kotor
  • Sistem ventilasi dan penghawaan

Gambar ini biasanya disiapkan oleh konsultan MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing) tetapi tetap dikonsolidasikan dalam satu paket oleh arsitek untuk memastikan integrasi desain.

2.8 Tabel dan Legenda

Gambar desain rumah juga harus menyertakan elemen pendukung visual seperti:
  • Tabel luas ruang dan total luas bangunan
  • Legenda simbol (pintu, jendela, arah angin, dll.)
  • Keterangan material (spesifikasi cat, lantai, atap)
  • Notasi simbol dan elevasi

Perbedaan antara Gambar Desain Konsep dan Gambar Kerja dalam Perencanaan Rumah Tinggal

Dalam tahapan perencanaan arsitektur, terdapat dua kategori utama gambar desain yang memiliki peran, isi, dan tujuan yang berbeda namun saling melengkapi, yaitu: gambar desain konsep (conceptual drawings) dan gambar kerja (working drawings). Membedakan keduanya sangat penting karena masing-masing digunakan dalam konteks dan fase proyek yang berbeda, mulai dari tahap eksplorasi ide hingga pelaksanaan konstruksi di lapangan.

3.1 Pengertian Gambar Desain Konsep

Gambar desain konsep adalah bentuk visualisasi awal dari ide arsitektur yang menggambarkan visi, gagasan bentuk, fungsi ruang, dan kesan estetika bangunan. Gambar ini berfungsi sebagai alat komunikasi antara arsitek dan klien dalam tahap awal, guna mendapatkan pemahaman bersama sebelum masuk ke tahap teknis.

Ciri khas gambar desain konsep:
  • Sifatnya eksploratif dan belum bersifat final
  • Disusun untuk menunjukkan gaya arsitektur, komposisi massa, sirkulasi, dan orientasi ruang
  • Biasanya dalam bentuk sketsa tangan, denah konseptual, gambar massa, atau render 3D awal
  • Tidak dilengkapi dengan detail teknis seperti dimensi presisi, struktur, dan material

Tujuan utama: Menyampaikan ide dan narasi desain untuk memperoleh persetujuan konsep dari klien sebelum tahap pengembangan teknis dimulai.

3.2 Pengertian Gambar Kerja

Gambar kerja (working drawing) adalah dokumen teknis terperinci yang menggambarkan semua aspek fisik dan teknis bangunan secara akurat. Gambar ini menjadi acuan utama dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan dan merupakan bagian dari dokumen kontrak antara pemilik dan pelaksana.

Ciri khas gambar kerja:
  • Disusun secara sistematis, lengkap, dan terukur
  • Mencakup seluruh elemen: denah, tampak, potongan, detail sambungan, utilitas, dan spesifikasi teknis
  • Dilengkapi dengan ukuran presisi, keterangan material, elevasi, serta notasi teknis
  • Mengikuti standar gambar teknik dan konvensi arsitektur (misal: skala, simbol, legenda)

Tujuan utama: Memberikan panduan teknis dan konstruktif yang dapat langsung diterapkan oleh pelaksana di lapangan tanpa interpretasi tambahan.

3.3 Perbandingan Gambar Konsep vs Gambar Kerja


AspekGambar Desain KonsepGambar Kerja
TujuanKomunikasi ide, gaya, dan konsepInstruksi teknis untuk konstruksi
IsiMassa bangunan, fungsi ruang, 3D awalDenah, potongan, detail, dimensi, utilitas
Tingkat DetailUmum, naratif, eksploratifPresisi, lengkap, teknis
PenggunaKlien, arsitek, desainerArsitek, kontraktor, mandor
FormatSketsa tangan, presentasi 3DGambar teknis CAD/DWG berskala
Fase ProyekAwal: studi konsep dan komunikasiLanjutan: pembangunan dan pengawasan
RevisiFleksibel dan sering berubahTerkontrol dan final sebelum konstruksi

3.4 Hubungan Keduanya dalam Proyek Arsitektur

Gambar konsep dan gambar kerja bukan dua hal yang berdiri sendiri, melainkan merupakan rantai proses desain yang berkesinambungan. Desain konsep yang kuat akan mempermudah proses transisi ke gambar kerja yang efisien dan akurat. Tahapan ini juga memungkinkan:
  • Proses revisi berjalan bertahap: dari ide → skematik → teknis
  • Menghindari kesalahan desain saat konstruksi berlangsung
  • Meningkatkan kepuasan klien karena ide awal mereka terakomodasi hingga realisasi

Tahapan Pembuatan Gambar Desain Rumah

Pembuatan gambar desain rumah merupakan proses bertahap dan sistematis yang melibatkan berbagai elemen teknis dan artistik. Proses ini tidak hanya menekankan pada aspek visual bangunan, tetapi juga pada keakuratan teknis dan kelayakan konstruksi di lapangan. Setiap tahap memiliki tujuan dan output spesifik yang diperlukan untuk kelancaran perencanaan hingga pembangunan.

4.1. Tahap Pra-Desain (Pre-Design Phase)

Tahap ini merupakan dasar dari seluruh proses perencanaan. Kegiatan utamanya meliputi:
  • Pengumpulan data awal: survei lokasi, analisis tapak, peraturan zonasi dan tata ruang
  • Identifikasi kebutuhan pengguna: jumlah ruang, fungsi ruang, luas bangunan
  • Analisis iklim dan orientasi matahari: penting untuk desain pasif dan kenyamanan ruang

Output: Laporan kebutuhan dan batasan desain (design brief)

4.2. Tahap Konseptual (Conceptual Design)

Pada tahap ini, arsitek mulai mengembangkan ide dasar dalam bentuk gambar kasar atau sketsa konsep yang menunjukkan:
  • Tata letak ruang (zoning)
  • Massa bangunan dan orientasinya
  • Hubungan antar-ruang (flow & sirkulasi)
  • Gaya arsitektur (modern, klasik, tropis, dll.)

Output: Gambar-gambar konsep 2D dan/atau 3D (sketsa, model massa, render awal)

4.3. Tahap Pengembangan Desain (Design Development)

Gagasan konsep mulai dikembangkan menjadi bentuk teknis yang lebih matang. Pada tahap ini, gambar desain akan menunjukkan:
  • Dimensi ruang yang lebih presisi
  • Penentuan material dan struktur utama
  • Simulasi visual (3D render atau BIM)
  • Konsultasi awal dengan ahli struktur, MEP, dan lainnya

Output: Gambar presentasi yang siap untuk evaluasi lebih lanjut atau persetujuan klien

4.4. Tahap Gambar Kerja (Construction Drawing / Working Drawing)

Gambar-gambar pada tahap ini merupakan dokumen teknis resmi yang menjadi acuan bagi kontraktor di lapangan. Isinya mencakup:
  • Denah lantai lengkap dengan ukuran dan notasi
  • Tampak dan potongan berskala
  • Detail konstruksi (pondasi, atap, tangga, sambungan)
  • Gambar instalasi listrik, air bersih, air kotor, dan sistem lainnya

Output: Paket gambar kerja (blueprint) lengkap dalam format DWG, PDF, atau cetak A3/A1

4.5. Tahap Koordinasi dan Revisi

Sebelum konstruksi dimulai, gambar kerja akan dikaji ulang bersama:
  • Kontraktor pelaksana
  • Konsultan struktur dan MEP
  • Tim pengawas atau manajemen konstruksi
  • Revisi minor maupun besar bisa terjadi untuk memastikan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan, efisiensi biaya, dan kelayakan teknis.

Output: Gambar kerja revisi final (for construction use)

4.6. Tahap As-Built Drawing (Gambar Akhir Pelaksanaan)

Setelah proyek selesai, biasanya arsitek atau tim pengawas menyusun as-built drawing, yaitu:
  • Gambar aktual hasil konstruksi di lapangan
  • Menunjukkan perubahan dari gambar kerja asli
  • Berguna untuk perawatan, renovasi, atau pengurusan IMB/SLF

Output: Dokumen gambar yang mencerminkan bangunan sesuai realisasi

Perangkat Lunak Populer untuk Gambar Desain Rumah

Dalam era digital, proses perancangan arsitektur telah berevolusi secara signifikan berkat kemajuan teknologi komputer. Perangkat lunak desain menjadi alat utama bagi arsitek dan desainer dalam memvisualisasikan ide serta menghasilkan gambar desain rumah yang akurat, efisien, dan mudah dikomunikasikan. Setiap perangkat lunak memiliki keunggulan tersendiri, tergantung pada tahapan dan kebutuhan proyek.

Standar & Ketentuan Regulasi dalam Gambar Desain Rumah

Dalam dunia arsitektur dan konstruksi, gambar desain rumah tidak hanya berfungsi sebagai representasi visual, tetapi juga sebagai dokumen legal dan teknis yang harus mematuhi standar perencanaan serta ketentuan regulasi resmi. Pemenuhan terhadap standar ini menjamin bahwa bangunan yang dirancang aman, fungsional, ramah lingkungan, dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

6.1. Standar Nasional Indonesia (SNI)

Di Indonesia, berbagai aspek dalam gambar desain rumah wajib mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) yang disusun oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan instansi terkait, seperti Kementerian PUPR.

Beberapa SNI penting dalam konteks desain rumah:
  • SNI 2847:2019: Tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung.
  • SNI 1726:2019: Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non-gedung.
  • SNI 03-1733-2004: Tata cara perencanaan bangunan rumah tinggal tahan gempa.
  • SNI 03-6572-2001: Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pencahayaan alami.

Implementasi dalam gambar:
  • Ketebalan dinding, jarak bukaan, sistem struktur, serta penempatan tangga atau ventilasi harus tergambar sesuai standar ini.
  • Format gambar harus menunjukkan elemen teknis seperti denah struktural, tulangan beton, sambungan konstruksi, dan sistem drainase.

6.2. Ketentuan Tata Ruang dan Zonasi

Desain rumah juga harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang berlaku di daerah setempat. Dokumen ini mengatur fungsi lahan, ketinggian bangunan, KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Lantai Bangunan), dan GSB (Garis Sempadan Bangunan).

Contoh:
  • Jika GSB di wilayah tersebut adalah 3 meter, maka gambar denah harus mencerminkan bahwa bangunan tidak melanggar batas sempadan.
  • Zona hunian tidak boleh digunakan untuk fungsi komersial tanpa izin perubahan fungsi lahan.

6.3. Ketentuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) / PBG

Untuk mendapatkan PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) yang menggantikan IMB (berdasarkan PP No. 16 Tahun 2021), gambar desain rumah wajib memenuhi format dan kelengkapan yang telah ditetapkan pemerintah daerah.

Kelengkapan gambar teknis meliputi:
  • Denah lantai dan atap
  • Tampak dan potongan bangunan
  • Gambar struktur dan pondasi
  • Sistem utilitas dasar (plumbing, listrik, ventilasi)

Semua gambar harus ditandatangani oleh arsitek bersertifikat dan memiliki skala, keterangan, serta simbol yang sesuai.

6.4. Standar Penggambaran Arsitektur (Grafik & Notasi)

Standar ini meliputi penggunaan simbol, garis, skala, dan notasi yang harus dipatuhi agar gambar dapat dibaca secara universal oleh arsitek, insinyur, dan kontraktor.

Contoh elemen standar dalam gambar:
  • Simbol pintu dan jendela: ditampilkan dengan arah bukaan.
  • Garis potongan: harus menunjukkan arah pandang.
  • Penomoran ruangan: disertai luas ruangan dan fungsi.
  • Garis struktur: diberi grid (sumbu A-B, 1-2) untuk koordinasi teknis.

Referensi umum digunakan adalah dari buku “Architectural Graphic Standards” atau panduan standar penggambaran dari institusi seperti IAI (Ikatan Arsitek Indonesia).

6.5. Aksesibilitas dan Keselamatan Bangunan

Sesuai Peraturan Pemerintah dan Undang-Undang tentang bangunan gedung, gambar desain harus mempertimbangkan aspek:
  • Aksesibilitas difabel (ramp, lebar pintu, kamar mandi khusus)
  • Keselamatan kebakaran (jalur evakuasi, ventilasi asap)
  • Kesehatan penghuni (pencahayaan dan sirkulasi udara alami)

Semua aspek ini harus dapat diidentifikasi secara jelas dalam gambar teknis.

6.6. Sertifikasi & Validasi Gambar

Sebelum digunakan dalam proses pembangunan atau pengurusan izin, gambar desain harus:
  • Diverifikasi oleh arsitek atau insinyur bersertifikat
  • Disahkan oleh instansi berwenang daerah
  • Dikompilasi dalam format digital (PDF, DWG) dan cetak (plotting skala A3 atau A1)

Catatan: Dalam proyek pemerintah atau swasta skala besar, gambar juga harus melewati proses review oleh tim pengawas teknis atau auditor mutu internal.

Integrasi Desain Hemat Energi & Ramah Lingkungan

Dalam era pembangunan berkelanjutan (sustainable development), praktik arsitektur tidak lagi hanya berfokus pada estetika dan fungsi semata, melainkan juga pada efisiensi energi dan pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, gambar desain rumah modern kini dituntut untuk mencerminkan integrasi konsep hemat energi dan ramah lingkungan sejak tahap awal perencanaan.

Pengertian Desain Hemat Energi & Ramah Lingkungan

Desain hemat energi adalah pendekatan perencanaan bangunan yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi, baik dari pencahayaan, pendinginan, maupun pemanas buatan, dengan memaksimalkan potensi alami.

Sementara itu, desain ramah lingkungan adalah upaya untuk mengurangi dampak negatif bangunan terhadap ekosistem, melalui pemilihan material, teknik konstruksi, dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.

Keduanya saling terintegrasi dan diwujudkan dalam gambar arsitektur melalui bentuk, orientasi, detail konstruksi, hingga sistem utilitas.

Prinsip-prinsip Utama dalam Gambar Desain

  • Orientasi Bangunan
    • Memanfaatkan pencahayaan alami sepanjang hari dengan orientasi yang sesuai (misalnya menghadap utara-selatan di wilayah tropis).
    • Meminimalkan panas matahari langsung ke dalam ruangan.
  • Ventilasi Silang (Cross Ventilation)
    • Merancang letak jendela dan bukaan agar udara segar dapat mengalir dari satu sisi rumah ke sisi lainnya.
    • Ventilasi silang mengurangi ketergantungan pada pendingin udara (AC).
  • Pencahayaan Alami
    • Memasukkan bukaan cahaya seperti skylight, jendela tinggi, dan kaca buram untuk menyuplai cahaya tanpa silau.
    • Mengurangi kebutuhan energi dari lampu buatan di siang hari.
  • Insulasi Termal
    • Menggunakan material atap dan dinding dengan koefisien insulasi tinggi.
    • Melapisi dinding luar dengan pelindung panas (shade, kanopi, secondary skin).
  • Material Ramah Lingkungan
    • Memilih bahan bangunan lokal dan daur ulang seperti batu alam, bambu, bata expose, atau kayu bersertifikasi legal.
    • Menghindari material berbahaya seperti asbes atau bahan kimia beremisi tinggi.
  • Atap Hijau dan Taman Vertikal
    • Atap ditanami vegetasi untuk menyerap panas, mengurangi suhu mikro, dan menyimpan air hujan.
    • Dinding tanaman (vertical green wall) juga membantu pendinginan alami dan menambah keindahan fasad.

Sistem dan Teknologi Pendukung dalam Gambar Desain

  • Panel Surya
    • Gambar desain dapat menunjukkan posisi dan kemiringan panel fotovoltaik di atap.
    • Panel surya menyuplai kebutuhan listrik mandiri, terutama untuk lampu dan pompa air.
  • Rainwater Harvesting System
    • Desain talang dan pipa digambarkan untuk mengarahkan air hujan ke tangki penampungan.
    • Air hujan dapat digunakan untuk menyiram taman atau menyiram WC (greywater system).
  • Sistem Pemanas Air Tenaga Surya
    • Alat pemanas air ditampilkan dalam gambar mekanikal dengan penempatan tabung dan kolektor di atap.
    • Mengurangi konsumsi listrik untuk mandi air panas.
  • Smart Home System
    • Integrasi sistem otomatisasi yang mengatur pencahayaan, AC, atau tirai berdasarkan sensor suhu dan cahaya.
    • Gambar arsitektur dapat mengilustrasikan jalur kabel dan titik kontrol digital.

Manfaat Integrasi Hemat Energi dalam Desain Rumah


AspekManfaat
EkonomiPenghematan biaya listrik dan air jangka panjang
LingkunganMengurangi emisi karbon dan limbah bangunan
KesehatanKualitas udara dan pencahayaan alami lebih baik
SosialMemberi contoh gaya hidup berkelanjutan dalam masyarakat
InvestasiNilai jual rumah meningkat karena efisiensi dan keberlanjutan

Standar & Sertifikasi Desain Ramah Lingkungan

Desain rumah yang mengintegrasikan konsep hemat energi dan ramah lingkungan juga perlu mengikuti standar nasional dan internasional seperti:
  • Greenship dari Green Building Council Indonesia (GBCI)
  • LEED (Leadership in Energy and Environmental Design)
  • SNI 03-6197:2011 tentang konservasi energi pada sistem pencahayaan.
  • SNI 03-6572:2001 tentang ventilasi dan pengkondisian udara.

Daftar Gambar Desain Rumah Tinggal Format AutoCAD (DWG)

Disediakan kumpulan lengkap desain rumah tinggal berbagai tipe dan gaya arsitektur seperti rumah minimalis, tropis, hingga rumah dinas berbasis sistem struktur panggung maupun permanen. Gambar-gambar ini menampilkan denah, tampak, potongan, serta detail struktur dan MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing), semuanya dalam format DWG yang kompatibel dengan berbagai versi AutoCAD. Cocok dijadikan sumber acuan oleh arsitek, drafter, dosen, maupun mahasiswa arsitektur dalam pengembangan desain hunian.

A. Fasilitas Bangunan Hunian

1. Bangunan Rumah Staf

  • Rumah VPA:
    1. Rumah VPA (1)3.3.04.dwg
    2. Rumah VPA (2) 3.3.04.dwg
    3. Rumah VPA (1) 31.5.04.dwg
    4. Rumah VPA (2) 31.5.04.dwg
  • Rumah RC PC:
    1. Rumah RC PC (1) SMPO.dwg
    2. Rumah RC PC.dwg
    3. Rumah RC PC50707).dwg
    4. Rumah RC PC Panggung.dwg
    5. Rumah RC PC 2012.dwg
    6. Rumah RC PC 2015.dwg
    7. Rumah RC PC 2005.dwg
    8. Rumah RC PC 2007.dwg
    9. Rumah RC PC 2000.dwg
    10. Rumah RC PC 2001.dwg
  • Rumah Manager:
    1. Rumah Manager SMPO.dwg
    2. Rumah Manager Zincalum.dwg
    3. Rumah Manager 1.dwg
    4. Rumah Manager 2.dwg
    5. Rumah Manager KNCE Home.dwg
    6. Rumah Manager Panggung.dwg
    7. Rumah Manager 2015.dwg
    8. Rumah Manager 2012.dwg
    9. Rumah Manager 2007.dwg
    10. Rumah Manager 2005.dwg
    11. Rumah Manager 2004.dwg
    12. Rumah Manager 3.dwg
    13. Rumah Manager EAS.dwg
    14. Rumah Manager 4.dwg
    15. Rumah General Manager.dwg
    16. Rumah Manager EAS GROUP 2019 1.dwg
    17. Rumah Manager EAS GROUP 2019 2.dwg
  • Rumah Askep:
    1. Rumah Askep Atap Zincalum.dwg
    2. Rumah Askep 1.dwg
    3. Rumah Askep 2.dwg
    4. Rumah Askep Rangka Kepuh.dwg
    5. Rumah Askep Panggung.dwg
    6. Rumah Askep 2015.dwg
    7. Rumah Askep 2009.dwg
    8. Rumah Askep 2007.dwg
    9. Rumah Askep 2012.dwg
    10. Rumah Askep 2005.dwg
    11. Rumah Askep 2004.dwg
    12. Rumah Askep 2000.dwg
    13. Rumah Askep 3.dwg
    14. Rumah Askep 4.dwg
    15. Rumah Askep EAS GRUP 2019.dwg
  • Rumah Asisten:
    1. Rumah Asisten Zincalum 1.dwg
    2. Rumah Asisten 1.dwg
    3. Rumah Asisten 2.dwg
    4. Rumah Asisten Panggung 1.dwg
    5. Rumah Asisten 3.dwg
    6. Rumah Asisten Zincalum 2.dwg
    7. Rumah Asisten Panggung 2.dwg
    8. Rumah Asisten 2015.dwg
    9. Rumah Asisten 2012.dwg
    10. Rumah Asisten 2007.dwg
    11. Rumah Asisten 2009.dwg
    12. Rumah Asisten 2006.dwg
    13. Rumah Asisten 2005.dwg
    14. Rumah Asisten 2004.dwg
    15. Rumah Asisten 2000.dwg
    16. Rumah Asisten EAS GRUP 2019.dwg

2. Bangunan Sederhana Rumah Karyawan AutoCAD .dwg

  • Rumah G1:
    1. Rumah G1 Panggung 1.dwg
    2. Rumah G1 Konvesional 1.dwg
    3. Rumah G1 Konvesional 2.dwg
    4. Rumah G1 To Rumah Asisten.dwg
    5. Rumah G1 Ferrocement.dwg
    6. Rumah G1 Panggung 2.dwg
    7. Rumah G1 Manager.dwg
  • Rumah G2:
    1. Rumah G2 Karyawan EAS Grup.dwg
    2. Rumah G2 Karyawan Tanah Gambut.dwg
    3. Rumah G2 Umpak 1.dwg
    4. Rumah G2 Staf Type 140 Semi Permanen.dwg
    5. Rumah G2 1.dwg
    6. Rumah G2 Kayu.dwg
    7. Rumah G2 Staf Permanen Type 103.dwg
    8. Rumah G2 Umpak 2.dwg
    9. Rumah G2 Konvensional 1.dwg
    10. Rumah G2 Konvensional 2.dwg
    11. Rumah G2 dan G1 Karyawan JAL 1.dwg
    12. Rumah G2 dan G1 Karyawan JAL 2.dwg
    13. Rumah G2 dan G1 Karyawan JAL 3.dwg
    14. Rumah G2 Panggung.dwg
    15. Rumah G2 2.dwg
  • Rumah G4:
    1. Rumah G4 Semi Permanen.dwg
    2. Rumah G4 Panggung.dwg
    3. Rumah G4 Konvensional.dwg
  • Rumah G5:
    1. Rumah G5.dwg
  • Rumah G6:
    1. Rumah G6 Konvensional.dwg
    2. Rumah G6 Panggung.dwg
    3. Rumah G6 Semi Permanen 1.dwg
    4. Rumah G6 Semi Permanen 2.dwg
    5. Rumah G6 Executive.dwg
  • Rumah G10:
    1. Rumah G10 Konvensional 1.dwg
    2. Rumah G10 1.dwg
    3. Rumah G10 Umpak.dwg
    4. Rumah G10 Panggung 1.dwg
    5. Rumah G10 Konvensional 2.dwg
    6. Rumah G10 Panggung 2.dwg
    7. Rumah G10 Permanen 1.dwg
    8. Rumah G10 Permanen 2.dwg
    9. Rumah G10 Konvensional 3.dwg
    10. Rumah G10 Dinding Kalsiboard 1.dwg
    11. Rumah G10 Dinding Kalsiboard 2.dwg
    12. Rumah G10 Kayu Semi Permanen GRC.dwg
    13. Rumah G10 Permanen 3 RABR.dwg
    14. Rumah G10 Dinding Kalsiboard 3.dwg
    15. Rumah G10 Dinding Kalsiboard 4
  • Longhouse:
    1. Longhouse Kantor.dwg
    2. Longhouse 7 Kamar 1.dwg
    3. Longhouse 6 Kamar.dwg
    4. Longhouse 7 Kamar 2.dwg
    5. Longhouse 5 Kamar.dwg
    6. Longhouse Rumah Staf.dwg
    7. Longhouse 6 Kamar.dwg
  • Barak:
    1. Barak Karyawan 10 Kamar 1.dwg
    2. Barak Karyawan 13 Kamar & Kantor 1.dwg
    3. Barak Karyawan 10 Kamar 2.dwg
    4. Barak Karyawan 10 Kamar 3.dwg
    5. Barak Karyawan 10 Kamar Semi Permanen GRC.dwg
    6. Barak Karyawan 10 Kamar Panggung.dwg
    7. Barak Karyawan 10 Kamar 4.dwg
    8. Barak Karyawan 10 Kamar & WC Umum.dwg
    9. Barak Karyawan 10 Kamar 5.dwg
    10. Barak Karyawan 10 Kamar 6.dwg
    11. Barak Karyawan 10 Rumah Staff.dwg
    12. Barak Karyawan G6 GRC.dwg
    13. Barak Karyawan 10 Kamar 7.dwg
    14. Barak Karyawan 10 Kamar 8.dwg
    15. Barak Karyawan 13 Kamar & Kantor 2.dwg
    16. Barak Karyawan 10 Kamar 9.dwg
    17. Barak Karyawan G5 Semi Permanen.dwg
    18. Barak Karyawan Modif G20 1.dwg
    19. Barak Karyawan 20 Kamar 1.dwg
    20. Barak Karyawan 20 Kamar 2.dwg
    21. Barak Karyawan Tambahan Biasa.dwg
    22. Barak Karyawan Modif G20 2.dwg
    23. Barak Karyawan Modif G20 3.dwg
    24. Barak Karyawan 10 Kamar 10.dwg
    25. Barak Karyawan 5 Kamar.dwg
    26. Barak Karyawan 4 Kamar Panggung.dwg
    27. Barak Karyawan 2 Kamar Panggung.dwg

B. Fasilitas Bangunan Kerja

  • Bengkel
    1. Bengkel 7 x 16 1.dwg
    2. Bengkel 7 x 16 2.dwg
    3. Bengkel 7 x 16 3.dwg
    4. Bengkel 7 x 16 4.dwg
    5. Bengkel 12 x 40.dwg
  • Guard House
    1. Guard House 3x3 1.dwg
    2. Guard House 3x3 2.dwg
  • Gudang
    1. Gudang 4x12.dwg
    2. Gudang 4x12 31.5.04.dwg
    3. Gudang 4x12 18.9.04.dwg
    4. Gudang 16X40M.dwg
    5. Gudang Arsip 3.2.05.dwg
    6. Gudang 10x20 26.01.05.dwg
    7. Gudang 10x20 pupuk 26.01.05.dwg
    8. Gudang 10x30 7.12.04.dwg
    9. Gudang 20x40 27.01.05.dwg
    10. Gudang Plasma 20x40 26.01.05.dwg
    11. Gudang Until 6x10 20.01.05.dwg
    12. Gudang perkakas RTC.dwg
    13. Gdg Pipa Sumi.dwg
    14. Gudang Pupuk.dwg
    15. Gudang Sementara 16 x 24 Mtr Pintu Muka Belakang.dwg
    16. Gudang Pupuk 16x40 m.dwg
    17. Gudang 10x20M.dwg
    18. Gudang Aftur 4x8m.dwg
    19. Gudang 10x30.dwg
    20. Gudang & Kantor Riset.dwg
    21. Gudang Kayu 20x40 m (pond.rev).dwg
    22. Gudang 20X32 (Baja).dwg
    23. Gudang 10x20 pupuk.dwg
    24. Gudang 8x6 Semi Permanen.dwg
    25. Gudang Until 6x10M.dwg
    26. Gudang Cemikal 3.2.05.dwg
    27. Gudang Chemical SMGE.dwg
    28. Gudang Until Pupuk.dwg
    29. Gudang Arsip.dwg
    30. Gudang 20X40 (Baja).dwg
    31. Gudang 10x20.dwg
    32. Gudang Arsip-Panggung.dwg
    33. Gudang 10X20M-(Gambut).dwg
    34. Gudang.dwg
    35. Gudang Until 6x10m menjadi Gdg Sapras Ds Siaga Api.dwg
    36. Gudang REVISI.dwg
    37. Gudang REVISI_recover.dwg
    38. tambahan gd bengkel-smue.dwg
    39. Gudang Pupuk di ck.dwg
    40. Gudang 20x40M Baja.dwg
    41. Gudang Sparepart.dwg
    42. Gudang Sementara 20x40 SPKE_recover.dwg
    43. Gudang Sementara 20x40 SPKE_recover2004.dwg
    44. Gudang Sementara 10 x 20 m.dwg
    45. Gudang Sementara 20x40 m.dwg
    46. Gudang 20x40M Kolom 8.dwg
    47. Gudang 20x40M Baja 3.dwg
    48. Gudang Until.dwg
    49. MCK GUDANG INDUK PERMANEN KTE.dwg
    50. RENOVASI GUDANG DIBAWAH LOADING RAMP PKS.dwg
  • Gupon
    1. Gupon.dwg
  • Kantor
    1. Kantor Sampit.dwg
    2. Kantor Sampit 20.8.03(last).dwg
    3. Kantor Sampit 20.8.03.dwg
    4. Kantor Sampit 17.11.03.dwg
    5. Kantor Sampit 9.2.04.dwg
    6. Kantor Perwakilan Plot 31.05.04.dwg
    7. Kantor Perwakilan Plot 31.05.04.dwg
    8. Kantor Perwakilan Plot 11.09.04.dwg
    9. Kantor Perwakilan Plot 11.09.04.dwg
    10. Denah Kantor Region SMARTRLDWG
    11. Tampak Kantor Region SMARTRLDWG
    12. K.Kebun 27.01.05.dwg
    13. Kantor Divisi 26.01.05.dwg
    14. Kantor Perwakilan Plot (2) 6.04.05.dwg
    15. Kantor Perwakilan Plot (1) 6.04.05.dwg
    16. Kantor Bibitan SMLE.dwg
    17. Ktr Biztan.dwg
    18. K.B.T.dwg
    19. Kantor Sub Station Riset.dwg
    20. Ktr Divisi Umpak.dwg
    21. Gbr. Renc. Renov. Ktr. Regional CNDE (29.09.07).dwg
    22. Kantor Divisi.dwg
    23. K.Kebun Edit Alt 1,2 PRDE.dwg
    24. Ktr. Kebun (Kalteng 3) Bag-2.dwg
    25. Ktr. Kebun (Kalteng 3) Bag-1.dwg
    26. Kantor RC-PC.dwg
    27. Kantor Mill TLTM Penambahan Kantor WB.dwg
    28. Kantor Divisi Ferrocement.dwg
    29. Kantor Divisi-Panggung.dwg
    30. Aset Kantor RC-Riset BAME.dwg
    31. Pelebaran Kantor SWTE untuk SWTA 30 Juli 2016.dwg
    32. Pelebaran Kantor SWTE untuk SWTA 4 Agustus 2016 Rev.dwg
    33. Ktr Divisi Bibitan 37 dan BAS.dwg
    34. Tambahan Partisi Kantor Besar SMGE.dwg
    35. Ktr Divisi Bibitan BAS.dwg
    36. Kirim Kantor Kebun SBGE.dwg
    37. KanDiv yang Dipakai.dwg
    38. Kantor Besar yang Dipakai.dwg
    39. Kantor Kebun Sementara Kebun Kubar.dwg
    40. Kantor Kebun.dwg
    41. Kantor Kebun Rencana.dwg
    42. Kantor Kebun MKNE.dwg
    43. Kantor Kopsa.dwg
    44. Kantor Estate.dwg
    45. Kantor Gudang Permanen KTE.dwg
    46. Renovasi Kantor Afdeling OC KTE.dwg
    47. Kantor Estate Sementara PKE.dwg
    48. Kantor Afdeling 6x6.dwg
    49. Kantor BSE.dwg
    50. Kantor Estate GDE Non Permanen.dwg
    51. CBI SSMS MKM BHE Kantor Estate.dwg
    52. PT.SA MTLE Gbr Kantor Kebun Kayu.dwg
  • Laboratorium
    1. Lab. Analisa Tandan SMARTRI _KAYU.dwg
  • Loading RAMP CPO
    1. LOADING RAMP CPO PKS KTE.dwg
  • Menara Pantau Api
    1. Tiang Bendera.dwg
    2. Menara & Tiang Listrik.dwg
    3. Penangkal Petir & Tiang Listrik 25.3.04.dwg
    4. Pos Pemantau Api.dwg
    5. Tiang Listrik dan Portal.dwg
    6. Menara Ceker Muatan Truk.dwg
    7. Menara Api 3x3.dwg
    8. Menara Api Emplasmen SCNE.dwg
    9. Menara Api Emplasmen SCNE Rev.dwg
    10. Desain Menara Api Emplasmen 16 Meter 8.6.16.dwg
    11. Desain Menara Api Emplasmen 16 Meter Ktrim.dwg
    12. Menara Solar.dwg
    13. Menara Api.dwg
  • Mess Management
    1. Mess Peserta RTC.dwg
    2. Mess Peserta RTC 3.6.dwg
    3. Mess Manajemen.dwg
    4. Mess Manajemen Jalemo Estate (Denah & Tampak).dwg
    5. Design Mess Kotabaru.dwg
    6. Mess.dwg
    7. Mess V1.dwg
    8. Mess Driver SWTE 27.07.2017.dwg
    9. Mess v.dwg
    10. Mess v1.dwg
    11. Mess Direksi Pradiksi.dwg
    12. Mess Direksi Pradiksi 07.07.2018.dwg
    13. Mess Direksi Pradiksi (AutoCAD 2004).dwg
  • Pos Jaga
    1. SMPO - Pos jaga 3 x 3 (tender).dwg
    2. Pos jaga 3 x 3 1.6.04.dwg
    3. Pos Jaga 3x3 29.12.04.dwg
    4. Pos Jaga 2x2 20.1.05.dwg
    5. Pos Jaga RTC.dwg
    6. pos jaga.dwg
    7. Pos Jaga 2x2.dwg
    8. Pos Jaga 3x4.dwg
    9. Pos Jaga 3x3.dwg
    10. Pos-jaga.dwg
    11. Pos Jaga by Hasan 26 Agustus 2014.dwg
    12. Pos Jaga by Hasan 26 Agustus 2014 rev.h.dwg
    13. pos jaga2.dwg
    14. pos jaga2v.dwg
    15. Pos jaga menara api 13.07.05.dwg
    16. Pos Jaga 3x3_PGG.dwg
    17. Pos Jaga 2x2_PGG.dwg
    18. Pos 3x3,5 permanent.dwg
    19. Pos 3x3 permanent.dwg
    20. pos 2x3 m.dwg
    21. Gambar Pos Jaga.dwg
    22. Pos 3x3,5 permanent.dwg
  • Rumah Genset
    1. SMPO - Genset 3 x 3.dwg
    2. Genset 3 x 3 1.6.04.dwg
    3. R.1 Genset 29.12.04.dwg
    4. R Genset.dwg
    5. Rmh 1 Genset.dwg
    6. Rmh 2 Genset.dwg
    7. R.2 Genset 29.12.04.dwg
    8. Rmh 1 Genset-Ferrocement.dwg
    9. Rmh 1 Genset_PGG.dwg
    10. Rmh 2 Genset_PGG.dwg
    11. Rumah 1 Genset MMKE.dwg
    12. RUMAH GENSET 4X9 TANAH LUNAK.dwg
    13. RUMAH GENSET 5 UNIT MESIN.dwg
    14. Rumah 1 Genset RABR.dwg
    15. Rumah 2 Genset RABR.dwg
  • Rumah Pompa
    1. R POMPA 29.12.04.dwg
    2. Rumah Pompa MN KDWE.dwg
    3. R Pompa PN KNCE.dwg
    4. Rumah Pompa MN Pimping.dwg
    5. Rumah Pompa.dwg
    6. RUMAH POMPA 3 X 4.5 M SMUE.dwg
    7. Rumah Pompa LA SMSE 2017.08.08.dwg
    8. r.pompa & genset.dwg
    9. r.pompa & genset kebun 2 pt kam.dwg
    10. RUMAH ATAP POMPA AIR BSE.dwg
    11. RUMAH POMPA WMS.dwg
  • Rumah Tangki Solar
    1. R.Tangki Solar 30.12.04.dwg
    2. Pondasi Tanki Solar 10000 L.dwg
    3. Tangki Solar.dwg
    4. Workshop Fibre Tangki Solar.dwg
    5. Rumah Solar.dwg
    6. Landasan Tangki Solar.dwg
    7. InstTangki Solar KNCE.dwg
    8. R.Tangki Solar (pompa).dwg
    9. R. Tangki Solar (gravitasf).dwg
    10. Secondary Containment Solar Tank JLYM.dwg
    11. Rumah Tangki Solar Uk. 4 m x 7.5 m.dwg
  • Tempat Cuci Mobil
    1. Tempat Cuci Mobil_2BAY.dwg
    2. Cuci Mobil.dwg
    3. Tempat Cucian Mobil SMI.E.dwg
    4. Tempat Cuci Mobil_1.dwg
    5. Kotak Ally dan Krangkeng Gudang Chemical.dwg
    6. Tempat Cuci Mobil.dwg
    7. Det-Tempat Cuci.dwg
    8. CUCIAN KAP & KARUNG BEKAS PUPUK.DWG
    9. Tempat Cuci Mobil! 2un &x12m.dwg
    10. RAP Tempat Cuci Mobil Knv Bin Std.dwg
    11. Tempat Cuci Kendaran Roda 4 & Umum Beton.dwg

C. Fasilitas Bangunan Sosial

  • Balai Karyawan
    1. Balai Kary 26.01.05.dwg
    2. Gording Balai Karyawan.dwg
    3. Balai Karyawan.dwg
    4. Balai Karyawan-Panggung.dwg
    5. Balai Karyawan permanen revisi.dwg
  • Balai Penitipan Anak
    1. B.Penitipan Anak 27.01.05.dwg
    2. BALAI PENITIPAN UMPAK-REV.dwg
    3. Balai Penitipan Anak.dwg
    4. Balai Penitipan Anak-ferocement.dwg
    5. Penitipan anak.dwg
    6. Penitipan anak RENCANA.dwg
  • Gereja
    1. GEREJA 30.12.04.dwg
    2. GEREJA 26.01.05.dwg
    3. Gereja.dwg
    4. Gereja Ferrocement.dwg
    5. Gereja dan TPA.dwg
  • Masjid
    1. Mesjid 8 x 8.dwg
    2. Mesjid yg di pakai.dwg
    3. Masjid kelik tua.dwg
    4. Mesjid_BAJA RINGAN_INF_071009.dwg
    5. MESJID&TEMPAT WUDHU+T.AIR-Ferrocement.dwg
    6. Mesjid p min.dwg
    7. GAMBAR MASJID SUNGAI DURIAN.dwg
    8. Mesjid+T. Air.dwg
    9. Masjid KBT 02.dwg
    10. Masjid Pondok 1.dwg
    11. Mesjid At Taubah T Batu.dwg
    12. MESJID 30.12.04.dwg
  • Musholla
    1. Musholla 19.1.05.dwg
    2. Musholla 3 x 3 6.4.05.dwg
    3. SMPO-Siteplan Musholla.dwg
    4. Musholla.dwg
    5. Surau SWTE 2011 Musholla 6x6m .dwg
    6. Rncn Mushalla 6X6.dwg
    7. Mushola divisi 1.dwg
    8. Musholah Revisi  6x6 ky.dwg
  • Polsek
    1. Bangunan Polsek 1.dwg
    2. Bangunan Polsek 2.dwg
  • SD
    1. SD2LOKAL 9.12.04 tanpa r.guru.dwg
    2. SD3LOKAL 26.01.5.dwg
    3. SD6 LKL (Bentuk L) 27.01.05.dwg
    4. SMP3LOKAL.dwg
    5. SD3LOKAL EXTENSION.dwg
    6. SD 6 LKL+T.AIR.dwg
    7. SD3LOKAL.dwg
    8. SD 3LOKAL+T.AIR-ferocement.dwg
    9. SD 3 LOKAL Panggung.dwg
    10. SD - 3 Lokal + Pintu Gapura (rev 17.08.15).dwg
    11. SD 3 Lokal Dinding Wall Panel.dwg
    12. Sekolah SD 3 L FINAL.dwg
    13. Sekolah SD 3 L FINAL 2004.dwg
    14. Sekolah SD 3 L FINAL 2007.dwg
  • TK
    1. TK 2 LKL 26.01.05.dwg
    2. Taman Kanak-kanak.dwg
    3. Taman Kanak-kanak Panggung.dwg

D. Fasilitas Bangunan Umum

  • Kantin
    1. Kantin 1.dwg
    2. Kantin 3 x 3.dwg
    3. Kafetaria Citic 6x17 m.dwg
    4. Ruko 3floor.dwg
    5. Kantin 2.dwg
    6. Kantin-Panggung.dwg
    7. Kantin  Minimarket (2020) - Nelsa Rev.02B.dwg
  • Kedai Ransum
    1. Kedai Ransum 1.dwg
    2. Kedai Ransum 2.dwg
    3. Kedai Ransum-Panggung.dwg
  • Poliklinik
    1. Poliklinik Rawat Inap.dwg
    2. Poliklinik+t.air.dwg
    3. Poliklinik Rawat Inap+TA.dwg
    4. Gbr.Klinik Central Renov.DWG
    5. Poliklinik.dwg
    6. Poliklinik Ferrocement.dwg

E. Fasilitas Bangunan Pendukung

  • Carport Canopy
    1. Car-Port R. Assisten 2010.dwg
    2. Car-Port R. Assisten.dwg
    3. Canopy & Selasar SMPO.dwg
  • Garasi
    1. Garasi 5 x 10,5.dwg
    2. Garasi 5 x 10,5.dwg
    3. Garasi 5 x 14.dwg
    4. Garasi 5 x 21.dwg
    5. Garasi Alat Berat 6 x 21.dwg
    6. Garasi Alat Berat 6 x 10,55.dwg
    7. Garasi 5 x 10,5.dwg
    8. Garasi Alat Berat 6 x 14.dwg
    9. Garasi 8 Mobil tanah liat .dwg
    10. Garasi Alat Berat 6 x 17.dwg
    11. Garasi 3 mobil RTC.dwg
    12. Garasi Alat Berat.dwg
    13. Garasi Alar berat Sementara 1.dwg
    14. Garasi 6 lorong-1.dwg
    15. Garasi Rmh EM.dwg
    16. Garasi KMNE.dwg
    17. Garasi.dwg
    18. Garasi Alat Berat 3 pintu.dwg
    19. Garasi 4 mobil 5 x 12.dwg
    20. Garasi 3 mobil 5 x 9.dwg
    21. Garasi 6 mobil 5 x 18.dwg
    22. Garasi Alat Berat 6 pintu.dwg
    23. Garasi Mobil Kap 6 Un Kendaraan.dwg
    24. Garasi Alat Berat 4 pintu.dwg
    25. Garasi Alat Berat 6x 14 STD.dwg
    26. Garasi 3 mobil Sirtu (5x9-Gambut).dwg
    27. Garasi Mobil 6 pintu.dwg
    28. Garasi Mobil Kayu 3.5x6m GM.dwg
    29. Garasi 4 Mobil.dwg
    30. Garasi 3 Russ Umum.dwg
  • Halte
    1. Halte.dwg
  • Lapangan Tenis
    1. Lapangan Tenis 1.dwg
    2. Lapangan Tenis 2.dwg
    3. Lapangan Tenis 3.dwg
  • Menara Air
    1. Menara Air TT.KHS.01(rev).dwg
    2. Menara Air Reservoir Barak.dwg
    3. Water Treatment 201.dwg
    4. Pond.Menara Tangki Air Baja 1 ton.dwg
    5. Pond.Menara Tangki Air Baja 20 ton.dwg
    6. Pond.Menara Tangki Air Baja 10 ton.dwg
    7. tangki beton 20 Ton besi 12.dwg
    8. Rab Menara Air SPNA backup.dwg
    9. Water Treatment Mess Management.dwg
    10. INOVASI MENARA AIR 1 TON.dwg
    11. INOVASI MENARA AIR 1 TON SCNE.dwg
    12. INOVASI MENARA AIR 1 TON FINAL.dwg
    13. REVISI TOWER AIR SKDE.dwg
    14. REVISI TOWER AIR 5000L.dwg
  • Tangki Air
    1. Tangki-A.dwg
    2. Tangki-10 ton.dwg
    3. Tangki-20 ton.dwg
    4. Tangki-2x10 ton.dwg
    5. Tangki.dwg
    6. Tangki CNO 100ton.dwg
    7. Tangki-5 ton.dwg
    8. Tangki beton 20T.dwg
    9. Tangki beton 20Tr.dwg
    10. Tangki-2x10 ton 05-mel-2003.dwg
    11. Tangki-50 ton-bujon.dwg
    12. Tangki 1 ton.dwg
    13. Tangki Air 5 ton 20.1.04.dwg
    14. Tangki Air 20 ton 20.1.04.dwg
    15. Tangki Air 20 ton 2.3.04.dwg
    16. Tangki Air 10 ton 20.1.04.dwg
    17. SMPO - Tangki Air 10 T 13.3.04.dwg
    18. Tangki Air 10 ton 15.3.04.dwg
    19. Tangki beton 15ton.dwg
    20. Tangki beton 30ton.dwg
    21. Tangki Air 10 Ton 18.9.dwg
    22. Tangki beton 20 Ton 7.03 1.dwg
    23. Tangki beton 20 Ton 7.03 2.dwg
    24. Bak Tampung Air KAP.111 TON.dwg
    25. Tangki Air 10ton (BT).dwg
    26. Tangki Air 1 ton (BJ).dwg
    27. Tangki Air 5 ton (BT).dwg
    28. Tangki Air 10 ton (BJ).dwg
    29. Landasan Tangki.dwg
    30. Tangki beton 20 Ton besi 12.dwg
    31. Tangki Air 20 ton (BT).dwg
    32. Tangki Air 20 ton (BJ).dwg
  • Tempat Parkir
    1. Parkiran L-200 KNCE.dwg
    2. Tempat Parkir Mobil & Sepeda Motor 5.2.05.dwg
    3. Parkiran L-200.dwg
    4. Tempat Parkir Motor 5x12 (Kayu).dwg
    5. Bangunan Parkir Motor KTE.dwg
  • Toilet
    1. WC Semi Permanent.dwg
    2. Rehab Kamar Mandi & WC.dwg
    3. RAB  WC umum 4 PINTU.dwg

F. Gambar Potongan Bangunan


Gambar desain rumah bukan sekadar representasi visual semata, melainkan fondasi utama dalam keseluruhan proses perencanaan dan pembangunan rumah tinggal. Dari pra-rencana konseptual hingga tahap konstruksi lapangan, setiap elemen gambar membawa instruksi teknis yang menjamin keterpaduan antara ide arsitektural dan realitas fisik di lapangan.

Post a Comment