Estimasi Titi Panen Beton dan Gambar
Table of Contents
Estimasi Titi Panen Beton dan Gambar
Titi panen beton merupakan jembatan kecil sederhana yang dirancang untuk mendukung aktivitas masyarakat pedesaan, khususnya dalam bidang pertanian. Keberadaan titi panen memungkinkan akses yang lebih mudah bagi petani dalam mengangkut hasil panen dari sawah atau kebun menuju jalan utama. Dalam konteks pembangunan infrastruktur pedesaan, titi panen beton berperan sebagai penghubung vital antara lahan produksi pertanian dengan jaringan distribusi.
Penggunaan beton bertulang sebagai material utama memiliki beberapa keunggulan, seperti daya tahan tinggi terhadap beban, umur layanan panjang, serta minim perawatan dibandingkan jembatan kayu atau baja ringan. Oleh karena itu, titi panen beton semakin banyak diaplikasikan di berbagai daerah, terutama untuk bentang 2 hingga 12 meter sesuai kebutuhan kondisi lapangan.
Dasar Perencanaan dan Spesifikasi Teknis
Dalam pembangunan titi panen beton, standar mutu material menjadi aspek fundamental. Beberapa ketentuan yang umum digunakan adalah:
- Mutu beton: Beton K-175 dengan komposisi campuran 1 PC : 2 PS : 3 KR.
- Kerikil (KR): ukuran maksimal 3 cm, bersih dari lumpur dan kotoran.
- Pasir cor (PS): pasir harus bersih, tajam, dan tidak tercampur tanah liat.
- Pekerjaan pengecoran: dilaksanakan sekaligus (continuous casting) untuk menghindari cold joint.
- Bekisting kayu: papan setebal 2 cm, kokoh, dan diberi oli bekisting agar beton tidak melekat.
- Pembongkaran bekisting: minimal setelah 7 hari pengecoran, beton dijaga kelembabannya dengan curing.
- Lingkungan pekerjaan: area harus teduh, terlindungi dari air hujan langsung, dan bebas genangan.
Spesifikasi teknis ini menjadi acuan utama agar mutu struktur titi panen beton dapat tercapai sesuai rencana desain.
Detail Gambar Titi Panen Beton
Berdasarkan lampiran gambar teknis, desain titi panen beton dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 1 (Potongan Melintang Type A & Type B, bentang 2–6 m)
Menunjukkan variasi desain berdasarkan lebar sungai. Tulangan utama menggunakan besi Ø12 mm dengan sengkang Ø8 mm pada jarak tertentu.
Gambar 2 (Potongan Memanjang & 3D, bentang 7–12 m)
Digunakan untuk jembatan bentang menengah. Desain ini menuntut tulangan lebih rapat dengan dimensi balok yang lebih besar untuk menahan momen lentur.
Gambar 3 (Denah dan Tampak Titi Panen)
Menampilkan posisi pondasi dan integrasi struktur dengan kontur sungai.
Gambar 4 (Detail Pondasi)
Pondasi menggunakan batu mangga dengan campuran beton 1:3:5, berfungsi sebagai tumpuan utama balok beton bertulang.
Gambar 5 (Detail Bekisting Berdasarkan Panjang Bentang)
Menjelaskan perbedaan kebutuhan bekisting untuk bentang 3 m, 4 m, 5–6 m, 8 m, hingga 10–12 m. Bekisting lebih panjang membutuhkan pengaku tambahan agar tidak melendut.
Estimasi Biaya dan Analisis BOQ
Analisis biaya pembangunan titi panen beton didasarkan pada Bill of Quantity (BOQ) yang mencakup material dan upah. Secara umum, komponen biaya terdiri dari:
- Material: semen, pasir, kerikil, besi beton, kayu bekisting.
- Upah tenaga kerja: tukang besi, tukang kayu, tukang batu, mandor, pekerja harian.
Contoh Estimasi Biaya per Panjang Bentang
Catatan: Angka estimasi di atas merupakan contoh analisis BOQ, bukan harga pasti di lapangan.
Dari perhitungan, terlihat bahwa biaya pembangunan meningkat seiring bertambahnya panjang bentang karena kebutuhan tulangan, beton, dan bekisting lebih besar.
Analisis Struktur dan Konstruksi
Struktur titi panen beton dirancang untuk menahan beban kendaraan roda dua hingga kendaraan pertanian ringan.
- Bentang 2–6 m (Type A & B):
- Desain sederhana dengan balok beton bertulang tunggal. Tulangan utama Ø12 mm cukup untuk menahan beban.
- Bentang 7–12 m:
- Beban lentur meningkat signifikan, sehingga diperlukan penambahan jumlah tulangan dan dimensi balok lebih besar.
- Pondasi:
- Pondasi batu mangga dengan campuran beton 1:3:5, kedalaman disesuaikan kondisi tanah keras.
Dengan demikian, semakin panjang bentang titi panen, semakin besar dimensi balok dan kebutuhan tulangannya.
Proses Pelaksanaan Konstruksi
Tahapan pelaksanaan pembangunan titi panen beton dapat dirinci sebagai berikut:
- Persiapan lahan dan pondasi
- Penggalian tanah hingga mencapai tanah keras.
- Pemasangan pondasi batu mangga dengan campuran beton.
- Pemasangan bekisting dan pembesian
- Bekisting kayu dirakit sesuai gambar.
- Tulangan utama dan sengkang dipasang sesuai detail.
- Pengecoran beton
- Pengecoran dilaksanakan sekaligus agar tidak terjadi retak.
- Beton dipadatkan menggunakan vibrator.
- Curing dan pembongkaran bekisting
- Beton disiram air selama 7 hari untuk mencegah retak.
- Bekisting dilepas setelah beton mencapai kekuatan awal.
- Finishing
- Perapihan permukaan beton.
- Pembersihan area kerja dan penyiapan akses jalan.
File Desain CAD dan Estimasi BOQ Titi Panen Beton
Dokumen desain titi panen beton tersedia dalam format DWG, lengkap dengan perhitungan BOQ dalam Excel untuk estimasi biaya konstruksi.
Kesimpulan
Pembangunan titi panen beton merupakan solusi tepat untuk mendukung akses pertanian di pedesaan. Berdasarkan gambar kerja (DWG) dan BOQ yang dianalisis, biaya pembangunan titi panen bervariasi antara Rp. 244.000 hingga 5.379.000 juta tergantung panjang bentang.
Keunggulan titi panen beton terletak pada kekuatan, umur layanan panjang, serta efisiensi biaya perawatan. Dengan mengikuti spesifikasi teknis dan prosedur konstruksi yang benar, titi panen beton dapat berfungsi optimal sebagai infrastruktur penunjang pertanian.
Post a Comment