Pencak Silat PSHT

Table of Contents

Pencak Silat PSHT

Lambang Badge SH Terate, PSHT, Pamter

Pencak Silat merupakan salah satu warisan budaya takbenda bangsa Indonesia yang telah diakui dunia melalui UNESCO. Sebagai seni bela diri tradisional, pencak silat tidak hanya menekankan aspek pertarungan fisik, tetapi juga mengandung nilai filsafat, moral, dan spiritual yang membentuk kepribadian luhur bagi para pesilatnya.

Dalam perkembangannya, pencak silat dihimpun melalui organisasi nasional Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) serta federasi internasional PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa). Salah satu organisasi pencak silat terbesar yang tergabung di dalamnya adalah Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), yang berpusat di Madiun dan memiliki jutaan anggota yang tersebar di Indonesia serta mancanegara.

PSHT tidak hanya mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga menanamkan nilai persaudaraan sejati, kebenaran, dan keadilan, sehingga melahirkan generasi yang tangguh secara fisik sekaligus berbudi luhur.

Lambang IPSI & Sejarah Singkat Berdirinya IPSI

Arti Lambang IPSI

Lambang IPSI menggambarkan semangat persatuan bangsa melalui pencak silat. Warna-warna dan simbol-simbol yang terdapat di dalamnya melambangkan keberanian, keadilan, dan kesetiaan. Bentuk segi lima merepresentasikan Pancasila sebagai dasar negara, sedangkan elemen tangan, senjata, dan perisai mencerminkan kesiapan bela diri dan bela bangsa.

Sejarah Berdirinya IPSI

IPSI berdiri pada tahun 1948 di Surakarta sebagai wadah tunggal untuk menyatukan aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Sejak berdirinya, IPSI aktif mengembangkan standar jurus, kejuaraan nasional, hingga membawa pencak silat ke kancah internasional. Bersama PERSILAT, IPSI berperan penting memperjuangkan pencak silat sebagai olahraga resmi di tingkat Asia Tenggara dan dunia.

Jurus IPSI

Jurus Wiraloka/Beregu IPSI PERSILAT

Jurus beregu IPSI menekankan koordinasi antar pesilat dalam satu tim. Gerakan ini memadukan serangan, tangkisan, dan pola langkah yang selaras sehingga menampilkan keindahan sekaligus kekuatan seni bela diri nusantara.

Jurus Tunggal Baku IPSI

Jurus tunggal baku merupakan standar gerakan individu yang digunakan dalam kejuaraan nasional maupun internasional. Setiap gerakan jurus tunggal memuat kombinasi unsur pukulan, tendangan, tangkisan, sapuan, serta kuncian yang menunjukkan teknik dasar pencak silat secara menyeluruh.

Sejarah Persaudaraan Setia Hati Terate

PSHT didirikan di Madiun pada tahun 1922 oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo, seorang tokoh pergerakan nasional yang juga murid dari aliran Setia Hati. Organisasi ini berkembang pesat karena menggabungkan ilmu bela diri, pendidikan moral, dan nilai persaudaraan.

Kini, PSHT memiliki cabang resmi di seluruh provinsi di Indonesia dan juga di luar negeri, termasuk Asia, Eropa, Amerika, hingga Australia. Keberadaan ini menjadikan PSHT sebagai salah satu organisasi pencak silat terbesar dengan jutaan anggota aktif.

Panca Dasar PSHT

Panca Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sebuah sistem pendidikan yang terdiri dari lima pilar fundamental:
  • Persaudaraan,
  • Olah Raga,
  • Bela Diri,
  • Kesenian,
  • dan Kerohanian.

Kelima pilar ini sebuah metodologi terpadu yang dirancang untuk mencapai tujuan utama organisasi, yaitu mendidik manusia agar berbudi luhur, tahu benar dan salah, serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui Panca Dasar, setiap anggota dibimbing untuk menjadi insan yang tidak hanya unggul secara fisik tetapi juga matang secara spiritual, yang pada akhirnya mampu mengemban amanah luhur Memayu Hayuning Bawono (memperindah keindahan dunia).

Lambang PSHT & Maknanya

Lambang PSHT berbentuk hati dengan gambar teratai di tengahnya. Hati melambangkan kesucian niat, sementara teratai bermakna kesucian, keindahan, dan keabadian meskipun hidup di air keruh. Warna-warna pada lambang mencerminkan keteguhan iman, persaudaraan, dan perjuangan.

Falsafah & Janji Setia PSHT

Falsafat PSHT berlandaskan membentuk manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah, serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setiap warga diwajibkan menghayati Janji Setia PSHT, yang menekankan nilai persaudaraan, kebenaran, keadilan, dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.

Identitas Keanggotaan

  • KTA Warga PSHT: Kartu resmi yang menandakan keanggotaan sah seseorang setelah disahkan menjadi warga. KTA bukan sekadar identitas, melainkan simbol tanggung jawab moral.
  • Lagu Mars PSHT: Lagu kebanggaan warga PSHT yang membangkitkan semangat perjuangan dan persaudaraan.

Teknik & Materi Latihan PSHT

  • Pola Langkah PSHT – Dasar pergerakan kaki dalam menyerang maupun bertahan.
  • Pasangan PSHT – Pasangan PSHT ialah sistem gerakan sebagai pasangan dasar yang bertujuan memudahkan pesilat dalam menguasai Jurus Dasar secara benar, terarah, dan berkesinambungan.
  • Senam Dasar & Senam Masal – Latihan fisik yang melatih kelenturan, pernapasan, dan stamina.
  • Jurus Dasar PSHT – Rangkaian teknik dasar berupa pukulan, tendangan, dan tangkisan.
  • Senam Toya & Jurus Toya – Latihan menggunakan tongkat (toya) untuk memperkuat teknik senjata.
  • Jatuhan PSHT – Teknik menjatuhkan lawan dengan sapuan, bantingan, atau kuncian.
  • Belaan & Kuncian PSHT:
    • Belaan Salaman
    • Krippen Salaman
    • Dekapan Depan & Belakang
    • Cekikan Depan & Belakang
    • Pitingan
    • Guntingan
    • Belaan Belatian
  • Ke-“SH”-an SH Terate – Materi khusus yang menanamkan nilai jati diri, etika, dan moralitas warga Setia Hati Terate. Latihan ini membentuk kepribadian pesilat agar tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga berbudi luhur, tahu benar dan salah.

Budaya & Identitas PSHT

Tradisi Pengesahan Warga Baru

Setiap calon anggota PSHT akan melalui proses latihan panjang sebelum disahkan menjadi warga tingkat satu. Upacara pengesahan berlangsung khidmat dan sakral, menjadi titik balik kehidupan seorang pesilat dalam menjalani janji setia persaudaraan.

Budaya Salaman dalam PSHT

Salah satu budaya luhur dalam PSHT adalah tradisi salaman. Setiap warga Setia Hati Terate wajib saling bersalaman ketika bertemu, tanpa memandang usia maupun tingkatan. Nilai ini juga ditanamkan sejak dini kepada para siswa agar terbiasa menjaga hubungan baik melalui hal-hal kecil, yakni selalu bersalaman dengan sesama siswa maupun warga.

Dalam ruang publik, apabila terdapat seorang warga atau siswa PSHT di antara sekelompok orang, maka warga atau siswa tersebut wajib menyalami semuanya tanpa membeda-bedakan. Hal ini mencerminkan ajaran Setia Hati yang menolak segala bentuk perbedaan suku, ras, budaya, dan agama. Tradisi salaman ini tidak hanya menjadi etika sosial, tetapi juga simbol persaudaraan sejati dalam kehidupan sehari-hari.

Budaya Pendidikan dalam Latihan

Dalam proses pendidikan, PSHT menanamkan prinsip “satu salah, semua salah” pada setiap kelompok atau liting (angkatan siswa). Artinya, jika salah satu siswa melakukan kesalahan, maka seluruh kelompok ikut bertanggung jawab. Nilai ini mengajarkan pentingnya persatuan, kebersamaan, dan rasa saling memiliki.

Prinsip ini ditanamkan sejak dini agar siswa menyadari bahwa tali persaudaraan dalam PSHT melebihi ikatan saudara kandung, karena dilandasi oleh rasa kebersamaan yang sejati. Dengan demikian, setiap siswa tidak hanya berlatih jurus, tetapi juga dilatih untuk mengutamakan solidaritas, empati, dan kesetiakawanan.

Peran PSHT dalam Menjaga Warisan Budaya

PSHT tidak hanya melatih bela diri, tetapi juga aktif dalam melestarikan budaya pencak silat tradisional Indonesia melalui pertunjukan seni, kejuaraan, dan kegiatan sosial.

Kontribusi Nasional & Internasional

Sebagai organisasi besar, PSHT kerap mengirim atlet ke berbagai ajang nasional maupun internasional. Hal ini menjadikan PSHT sebagai salah satu duta budaya bangsa di mata dunia.

Pengesahan Tingkat II Mas Saifal Anam

Salam

Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga PSHT, baik di ranting, cabang, maupun pusat, yang senantiasa menjaga nilai persaudaraan sejati.

꧋ꦩꦤꦸꦱꦶꦪꦢꦥꦠ꧀ꦢꦶꦲꦚ꧀ꦕꦸꦂꦏꦤ꧀‌ꦩꦤꦸꦱꦶꦪꦢꦥꦠ꧀ꦢꦶꦩꦠꦶꦏꦤ꧀;
Manusia Dapat Dihancurkan, Manusia Dapat Dimatikan;

꧋ꦄꦏꦤ꧀ꦠꦺꦠꦥꦶꦩꦤꦸꦱꦶꦪꦠꦶꦢꦏ꧀ꦢꦥꦠ꧀ꦢꦶꦏꦭꦃꦏꦤ꧀;
Akan Tetapi Manusia Tidak Dapat Dikalahkan;

꧋ꦱꦺꦭꦩꦩꦤꦸꦱꦶꦪꦆꦠꦸꦩꦱꦶꦃꦱꦺꦠꦶꦪꦥꦢꦲꦠꦶꦚꦱꦺꦤ꧀ꦢꦶꦫꦶꦄꦠꦈꦧꦺꦂ-ꦱ꧀ꦲ꧀ꦥꦢꦢꦶꦫꦶꦚ꧉
Selama Manusia Itu Masih Setia Pada Hatinya Sendiri atau ber-SH pada dirinya.

꧋ꦱꦺꦭꦩꦩꦠꦲꦫꦶꦠꦺꦂꦧꦶꦠ꧀ꦢꦫꦶꦠꦶꦩꦸꦂ꧈ꦱꦺꦭꦩꦧꦸꦩꦶꦩꦱꦶꦃꦢꦶꦲꦸꦤꦶꦩꦤꦸꦱꦶꦪ;
Selama Matahari Terbit dari Timur, Selama Bumi masih dihuni Manusia;

꧋ꦢꦤ꧀ꦱꦺꦭꦩꦆꦠꦸꦥꦸꦭꦥꦺꦂꦱꦈꦢꦫꦄꦤ꧀ꦱꦺꦠꦶꦪꦲꦠꦶꦠꦺꦫꦠꦺ꧈
dan Selama itu pula Persaudaraan Setia Hati Terate,

꧋ꦄꦏꦤ꧀ꦏꦺꦏꦭ꧀ꦄꦧꦢꦶꦗꦪꦱꦺꦭꦩ-ꦭꦩꦚ꧉
akan Kekal Abadi Jaya Selama-lamanya.

Salam Persaudaraan — PSHT JAYA!

Post a Comment